Mahasiswa pemilik atribut ISIS di Sukoharjo ingin belajar ke Timteng
Atributnya antara lain sebuah bendera ISIS warna hitam berukuran 90 x 120 cm, sebuah topi warna hitam bertuliskan ISIS.
WA (19) mahasiswa yang diduga pemilik atribut berlambang ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang ditemukan di sebuah musala SPBU Desa Kadilangu Jalan Baki-Solo, Baki Sukoharjo, Sabtu (7/2) malam lalu, diduga ingin belajar ke Timur Tengah.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai mengatakan mahasiswa asal Dukuh Mantung, Desa Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo itu diketahui ingin pergi belajar ke Timur Tengah.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Siapa istri Sidik Eduard? Menikah Dengan Dhea Salsabila di Tahun 2019 Sidik Eduard menikah sama Dhea Salsabila tahun 2019.
-
Siapa calon kakak ipar Syifa Hadju? Aktor ganteng Rizky Nazar memiliki seorang saudari perempuan cantik bernama Rizkina Nazar, yang usianya hanya berjarak 3 tahun dari usianya.
-
Apa yang dilakukan mahasiswa ISI Solo untuk warga Desa Kadokan, Sukoharjo? Tim mahasiswa PPK Ormawa ISI Surakarta Program Studi Desain Interior mengadakan sosialisasi edukatif kepada warga Dukuh Nusupan yang bekerja sama dengan BPBD Sukoharjo.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
"Kami sudah memanggil dan memeriksa WA yang diduga sebagai pemilik atribut ISIS. Karena identitas yang bersangkutan kami temukan dalam bungkusan kantong plastik putih yang berisi atribut ISIS," ujar Andy.
Lebih lanjut Kapolres mengatakan dalam penyelidikan tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Kantor Keimigrasian Solo. Koordinasi tersebut dilakukan karena WA ditengarai mempunyai keinginan belajar ke Timur Tengah.
"Kami sudah cek ke Kantor Imigrasi, katanya dia mau belajar ke Timur Tengah," ucapnya.
Meski demikian Andy belum bisa menyimpulkan apakah yang bersangkutan terindikasi terlibat dalam jaringan ISIS. Andy mengatakan saat ini pihaknya masih menyelidiki motifnya. Apakah memang WA kelupaan atau motif lain.
"Bisa jadi bungkusan kantong plastik itu memang milik WA atau mungkin milik orang lain yang selipkan," tuturnya.
Terkait sanksi, Andy menegaskan WA belum bisa dijerat dengan pasal tindak pidana. Sebab, aktivitasnya tidak menimbulkan ancaman atau merugikan orang lain.
Sebuah tas plastik warna putih berisi atribut Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) serta beberapa barang lain, ditemukan oleh Wardo, seorang karyawan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kadilangu, Baki Sukoharjo.
Kapolsek Baki AKP Busro mengatakan tas tersebut ditemukan di musala SPBU yang ada di Jalan Baki-Solo, saat karyawan tersebut usai melaksanakan salat Maghrib, Sabtu (7/2) malam.
"Di dalam tas tersebut ditemukan beberapa atribut Negara Islam," ujar Busro, Senin (9/2).
Lebih lanjut Kapolsek mengatakan saat menemukan, karyawan SPBU itu tidak melihat orang lain di sekitar musala. Karena penasaran, lanjut Busro, ia pun membuka tas plastik tersebut.
"Ternyata, tas itu berisi sejumlah atribut Islamic State serta beberapa benda lain. Sebuah topi bertuliskan Islamic State juga ditemukan dalam tas tersebut. Ada juga beberapa benda lain berupa kartu pengenal, sertifikat work shop, cakram digital serta beberapa buku," jelasnya.
Temuan itu kemudian diserahkan kepada seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Minggu (8/2) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Hingga akhirnya diserahkan ke Polsek Baki. Dia mengaku saat ini pihaknya masih berusaha mencari pemilik tas tersebut.
"Kami masih melacak pemilik kartu pengenal yang ada di dalam tas plastik itu," pungkasnya.
Kapolres Sukoharjo AKBP Andy Rifai membenarkan penemuan tersebut. Dia mengatakan dalam plastik tersebut ditemukan sebuah tanda pengenal atas nama Wawan Aryadi.
"Kami menerima penyerahan tas kresek putih dari Serma Joni Butar Butar (40) TNI AD, anggota Kodim 0735 Surakarta yang juga petugas keamanan SPBU.
Menurut Kapolres, isi tas kresek tersebut antara lain sebuah bendera ISIS warna hitam berukuran 90 x 120 cm, sebuah topi warna hitam bertuliskan ISIS, kartu sidik jari yang dikeluarkan oleh Kaur ident Polres Sukoharjo atas nama Wawan Aryadi.
Wawan merupakan mahasiswa asal Dukuh Mantung RT 03 RW 05 Desa Sanggrahan Grogol Sukoharjo. Kemudian sebuah sertifikat Workshop Jurnalis Muda Islam atas nama sama, sebuah CD yang berisi foto sama, foto 4x6, 1 lembar, buku absen dari Ponpes Jamsaren Solo, 2 kitab Alquran, buku Hishnu Muslim, kamus Bahasa Arab, buku diktat Bahasa Arab, buku catatan dan kertas catatan.