Mahfud Nilai Pemilu 2019 Tak Sepanas 1999
Mahfud Nilai Pemilu 2019 Tak Sepanas 1999. Mahfud mengungkapkan Pilpres 2019 tak lebih panas dari penyelenggaraan Pemilu 1999. Di mana ketika itu ada dua kelompok yang saling ancam untuk mengepung ibu kota.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menilai naiknya suhu politik jelang Pemilu 2019 sebagai suatu hal yang wajar. Mahfud menyebut masyarakat tak perlu khawatir dengan naiknya suhu politik yang terjadi belakangan ini.
Mahfud memprediksi pesta demokrasi yaitu Pilpres dan Pileg akan berjalan baik.
-
Kapan Mahfud MD melanjutkan kampanye di Semarang? Cawapres Mahfud MD melanjutkan kampanye di Semarang, Jawa Tengah, Selasa 23 Januari 2024.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Bagaimana Mahfud MD ingin menularkan ketegasannya? Justru saya akan semakin tegas dan membuat jaringan-jaringan agar ketegasan itu akan menular ke birokrasi di mana saya memimpin. Itu saja sebenarnya,” pungkas Mahfud MD.
-
Siapa yang menanyakan kepada Mahfud MD tentang sikapnya? Hal itu disampaikan Mahfud saat menjawab pertanyaan dari Maria Simbolon.
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
"Demokrasi panas, setelah perhitungan tenang. Orang Indonesia jangan khawatir. Pilpres, Pileg akan berjalan baik-baik saja," ujar Mahfud usai bertemu dengan pengasuh Ponpes Al-Sarang, Rembang, KH Maimoen Zubair di Hotel Royal Ambarukmo, Sleman, Minggu (2/11) malam.
Mahfud mengungkapkan Pilpres 2019 tak lebih panas dari penyelenggaraan Pemilu 1999. Di mana ketika itu ada dua kelompok yang saling ancam untuk mengepung ibu kota.
"Kalau bicara panas, lebih panas saat Pemilu 1999. Saat itu kelompok bendera hijau dan merah, sama-sama ancam mengepung Jakarta. Begitu MPR memilih Gus Dur semua selesai," papar Mahfud.
Pria kelahiran Madura ini menjabarkan jika Pilpres 2019 diyakininya tak alan sepanas Pilpres tahun 2014 yang lalu. Di mana saat itu rivalitas antara Prabowo dan Jokowi dimulai. Saat itu, Mahfud menyebut terjadi pembelahan umat dalam Pilpres itu.
"2014 juga panas, Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Bukan main pembelahan umatnya. Begitu selesai ya selesai. Sekarang terasa panas, tetapi tidak lebih panas. 17 April sore saya kira sudah mulai reda, mari kita bangun optimisme," tutup Mahfud.
(mdk/eko)