Majukan Desa, Bupati Anas Syaratkan Empat Acuan Program Prioritas
Anas meminta agar kades memastikan urusan pelayanan publik bagi warga berjalan dengan cepat dan efisien. Pelayanan yang dilakukan, lanjut Anas, harus dalam kerangka Smart Kampung yang sudah jelas SOP (standar of procedure)-nya.
Desa telah menjadi kunci bagi Banyuwangi dalam memajukan daerahnya. Pembangunan Banyuwangi tak lepas dari perkembangan pembangunan desanya. Untuk mengakselerasi pembangunan desa ke depan, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memberikan empat acuan langkah prioritas kerja yang perlu dilakukan desa-desa di Banyuwangi.
Hal itu disampaikan Bupati Anas pada acara pengarahan dan penekanan tugas kepala desa yang dihadiri oleh 130 kades terpilih di Pendopo Kabupaten Senin (18/11/2019). Turut Hadir Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko dan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Bupati Anas mengatakan seorang kades memiliki keterbatasan waktu dan sumber daya dalam mengelola desanya, untuk itu perlu ditetapkan program prioritas agar pembangunan bisa berjalan maksimal. Bupati Anas pun memberikan empat acuan langkah prioritas kerja yang menjadi kebutuhan utama desa.
Bupati Anas Dalam Acara Pengarahan dan Penekanan Tugas Kepala Desa ©2019 Merdeka.com
"Empat hal ini harus menjadi prioritas kades. Penggunaan Dana Desa dan Anggaran Dana Desa harus dioptimalkan untuk empat program prioritas ini. Program itu adalah pelayanan publik, penanganan kemiskinan, masalah sampah, dan peningkatan ekonomi desa,"jelas Anas.
Anas meminta agar kades memastikan urusan pelayanan publik bagi warga berjalan dengan cepat dan efisien. Pelayanan yang dilakukan, lanjut Anas, harus dalam kerangka Smart Kampung yang sudah jelas SOP (standar of procedure)-nya.
"Smart Kampung sudah mulai berjalan, Bapak Ibu cukup melanjutkan dan mengupgrade apa yang kurang. Manfaatkan teknologi untuk mempermudah urusan, Bapak ibu tidak perlu menangani sendiri tapi cukup mempekerjakan staf yang ahli di bidang ini. Pemkab siap membantu," kata Bupati Anas.
Bupati Anas Dalam Acara Pengarahan dan Penekanan Tugas Kepala Desa ©2019 Merdeka.com
Kedua, Anas meminta agar desa memiliki program untuk menangani kemiskinan di wilayahnya. Salah satunya dengan membuat mekanisme penanganan orang miskin, termasuk orang tua sebatang kara, orang miskin yang sakit dan tidak ada biaya, hingga anak putus sekolah.
"Kades wajib membuat SOP penanganan warga miskin. Jalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti kecamatan, dinas teknis, Puskesmas, Sekolah hingga Baznas. Dengan sinergi bersama semua masalah pasti ada solusinya," kata Anas.
Selanjutnya, kades perlu menangani masalah sampah di wilayahnya. Anas meminta agar setiap desa bisa mengelola sampah dengan baik. Anas pun mencontohkan pengelolaan sampah yang telah dilakukan oleh Desa Tembokrejo Kecamatan Muncar. Desa ini mampu mengubah perilaku warga terhadap sampah dan mengelola sampah hingga menghasilkan pemasukan bagi Desa.
Bupati Anas Dalam Acara Pengarahan dan Penekanan Tugas Kepala Desa ©2019 Merdeka.com
"Urusan sampah ini harus mendapatkan perhatian dari kita semua terutama para pemimpin wilayah. Kita tidak hanya ingin menjadi daerah yang maju tapi juga menjadi daerah yang menjaga lingkungan salah satunya lewat kebersihan demi generasi masa depan," ujar Anas.
Sebagai pengungkit ekonomi desa sebagai poin keempat, Anas berharap agar setiap desa bisa memunculkan destinasi wisata baru sesuai potensi masing-masing. Anas pun meminta agar tidak perlu membangun sesuatu yang baru tapi cukup memanfaatkan yang sudah ada.
"Contohnya seperti di Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh yang membuat Pasar Wit Witan, sebuah pasar kuliner tradisional di bawah pepohonan. Idenya sederhana tapi sangat menarik dan selalu penuh pengunjung. Bisa dijadikan referensi bagi desa-desa lainnya," katanya.
"Desa juga bisa menjual potensi alamnya. Misalnya Desa Kemiren yang sudah dikenal di kalangan wisatawan sebagai desa yang kental dengan tradisinya. Desa perlu melihat jeli apa yang bisa dikembangkan untuk mengungkit ekonomi desa," kata Anas.
Pada kesempatan itu para kades terpilih juga hadir bersama dengan pasangan masing-masing. "Kenapa saya hari ini mengundang lengkap suami dan istri, karena peran pendamping kepala desa baik istri maupun suami sangat penting dalam mendukung kesuksesan dalam memimpin. Maka saya minta agar suami istri bisa saling bersinergi dan memberi dukungan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Desa," kata Bupati Anas.
(mdk/hhw)