Malang Raya alami penurunan muka tanah 3 meter
Wilayah Malang Raya dalam kurun waktu sekitar tiga tahun mengalami penurunan muka tanah cukup signifikan, hampir tiga meter. Demikian hasil analisis yang dilakukan oleh Grup Riset Geoinformatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (Filkom UB) Malang.
Wilayah Malang Raya dalam kurun waktu sekitar tiga tahun mengalami penurunan muka tanah cukup signifikan, hampir tiga meter. Demikian hasil analisis yang dilakukan oleh Grup Riset Geoinformatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (Filkom UB) Malang.
Ketua Grup Riset Geoinformatika Filkom UB Malang, Fatwa Ramdani mengatakan pihaknya telah melakukan analisis terhadap pergerakan vertikal dari wilayah Malang Raya dan sekitarnya berbasis data satelit radar (Sentinel-1) milik Uni Eropa.
-
Di mana tempat wisata alam yang terkenal di Malang? Salah satu daya tarik utama di Malang adalah kawasan wisata Gunung Bromo, sebuah keajaiban alam yang menakjubkan dengan pemandangan gunung berapi, lautan pasir, dan langit berbintang.
-
Di mana Jaran Kepang di Malang biasanya dipertontonkan? Daerah seperti Kecamatan Tumpang, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Malang, dikenal punya banyak kelompok Jaran Kepang.
-
Apa yang terjadi dengan keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Apa yang ditemukan oleh pekerja bangunan di Malang? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Dimana saja lokasi wisata petik apel di Malang? Terletak di Jl. Abdul Gani, Ngaglik, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur, Kusuma Agrowisata menawarkan keindahan alam pegunungan yang menakjubkan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
"Berdasarkan hasil analisa tersebut, wilayah Malang Raya, Jawa Timur, mengalami penurunan muka tanah yang signifikan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini (2015-2018)," ujar Fatwa Ramdani di Malang, Sabtu (13/10).
Dia mengemukakan data yang dikumpulkan adalah data dalam periode tiga tahun terakhir. Pendekatan Differensial Interferogram Synthetic Aperture Radar (DinSAR) dilakukan untuk mendapatkan informasi perubahan secara vertikal dari permukaan muka tanah. Demikian dilansir Antara.
Hasilnya cukup mengejutkan. Wilayah Malang Raya Selatan dan sekitarnya mengalami penurunan muka tanah yang signifikan dalam kurun waktu 3 tahun, yakni hampir 3 meter.
Untuk wilayah tengah dan utara tidak mengalami perubahan yang signifikan. Namun, sebaliknya wilayah paling utara, seperti Surabaya dan Pulau Madura mengalami kenaikan muka tanah sekitar 30 cm.
Sementara itu, aktivitas lempeng Australia yang terus bergerak mendorong ke arah utara menuju selatan Pulau Jawa bergerak sekitar 71 mm per tahun. Ini terlihat kecil, namun dampaknya ternyata sangat besar pada penurunan muka tanah. Data tersebut bisa ditunjukkan kepada masyarakat di wilayah Malang Raya Selatan dan sekitarnya.
Sehingga, masyarakat di wilayah ini (malang selatan) perlu mempertimbangkan struktur bangunan yang tahan terhadap perubahan penurunan muka tanah yang signifikan agar ketika terjadi bencana, kerugian materil maupun non-materil bisa diminimalisasi.
Untuk wilayah tengah dan utara Malang Raya, lanjutnya, juga perlu diperhatikan, terutama aspek lingkungan. Sebab, pertumbuhan yang tidak terkontrol bisa mendatangkan bencana, seperti banjir dan longsor pada musim penghujan, bahkan berdasarkan analisis sementara, selama 20 tahun terakhir Kota Malang dan Kota Batu mengalami pertumbuhan yang sangat cepat.
Oleh karenanya, bencana yang terjadi beberapa waktu lalu harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Tujuannya, agar tidak lagi banyak korban jiwa dan kerugian material yang besar dari masyarakat.
"Edukasi terhadap literasi bencana juga perlu dilakukan secara terintegrasi. Dan, semua pihak harus memberikan kontribusi positif," tuturnya.
Baca juga:
Permukaan tanah di Jakarta turun hingga 11 cm per tahun
Pemprov Jatim bakal bangun kembali sumur warga yang amblas di Kediri
Tak hanya sumur ambles, rumah warga Puncu mulai muncul retakan
Takut, sebagian warga Kediri menguruk sumur yang mendadak ambles
BPBD Kediri lakukan kajian soal puluhan sumur yang ambles mendadak
Warga Kediri diimbau tak beraktivitas di dekat sumur yang ambles