Manusia tertua di Yogya punya anak 2, 4 cucu dan 6 cicit
Bagi Mbah Suparni, tinggal sendirian di gubuk lebih nyaman di bandingkan harus tinggal menumpang di rumah anak dan cucu. Meskipun hanya ditemani radio tua, tetapi Mbah Suparni merasa lebih tenang tinggal sendirian.
Mbah Suparni, perempuan berusia 117 tahun warga Padukuhan Sandang, Kelurahan Tegaltirto, Kecamatan Nanggulan, Kulonprogo, DIY merupakan sosok yang mandiri dan tak menggantungkan diri pada anak maupun cucu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Mbah Suparni masih bekerja menjual jamu dan kain keliling desa. Mbah Suparni juga masih membuat tali tampar dari bahan pandan untuk menyambung hidupnya.
Bahkan, Mbah Suparni yang memiliki dua anak bernama Tukiyem dan Tukino ini tak mau tinggal serumah dengan anak maupun cucunya. Nenek empat cucu dan enam cicit ini lebih memilih tinggal di gubuk kayu berdinding bambu dengan ukuran 3x3 meter sendirian dibandingkan harus merepotkan anak dan cucunya.
Bagi Mbah Suparni, tinggal sendirian di gubuk lebih nyaman di bandingkan harus tinggal menumpang di rumah anak dan cucu. Meskipun hanya ditemani radio tua, tetapi Mbah Suparni merasa lebih tenang tinggal sendirian.
"Lebih nyaman tinggal di gubuk sendirian daripada merepotkan anak cucu. Lha tinggal di gubuk sendirian aku ya tidak pernah sakit kok," ucap Mbah Suparni dalam bahasa Jawa, Kamis (6/7).
Kesendirian bagi Mbah Suparni bukanlah hal yang baru. Mbah Suparni sejak tahun 1965 sudah terbiasa berjuang sendirian untuk membesarkan kedua anaknya paska ditinggal merantau oleh Karto Pawiro ke Metro, Lampung. Sejak merantau ke Metro, akhirnya Karto memilih untuk menikah lagi dan tak pernah kembali ke Kulonprogo.
Saat akan menikah lagi, Karto pernah meminta Mbah Suparni untuk cerai. Tetapi perceraian ini ditolak oleh Mbah Suparni. Meskipun dirinya mengizinkan hubungan pernikahan suaminya dengan perempuan lain.
"Cerai itu hanya untuk orang yang ditinggal mati. Pernah ada orang lain yang mengajak menikah tapi saya tolak. Saya cuma ingin membesarkan anak dan mengurusnya," ucap Mbah Suparni.
Tak mendapatkan nafkah dari suami dan harus membesarkan dua orang anak tak membuat Mbah Suparni putus asa. Mbah Suparni justru bersemangat untuk terus bekerja demi kedua anaknya. Semangat ini hingga saat ini masih terus dipegang oleh Mbah Suparni. Meskipun sudah berusia lanjut, Mbah Suparni tetap bekerja dan menghidupi dirinya sendiri.
Baca juga:
Suparni, manusia tertua di Yogyakarta bisa bahasa Belanda dan Jepang
Manusia tertua asal Yogya kuat tak makan 5 hari & hobi tidur di luar
Mengenal Mbah Suparni, manusia tertua asal Yogya berusia 117 tahun
Ini sosok Mbah Suparni, wanita tertua asal Yogya berusia 117 tahun
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
-
Apa yang menjadi dasar pendirian Kesultanan Yogyakarta? Kesultanan Yogyakarta didirikan pada tahun 1755 sebagai hasil dari perjanjian politik yang mengubah peta kekuasaan di Pulau Jawa.
-
Apa yang dimaksud dengan "Abhimantrana" dalam pameran Keraton Yogyakarta? Dilansir dari Jogjaprov.go.id, pameran ini mengangkat istilah “Abhimantrana” yang berarti upacara, doa-doa, dan pepujian.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Siapa saja orang terkaya di Indonesia? Memiliki kekayaan gabungan sebanyak US$ 48 miliar (Rp 744 triliun), Robert Budi dan Michael Hartono bertahan di posisi pertama.