Marak copet di kereta mudik Lebaran manfaatkan kelelahan penumpang
Para penumpang kereta diminta untuk tidak membawa uang tunai berlebihan, perhiasan mencolok dan barang bawaan berlebihan
Masyarakat diminta tetap berhati-hati selama musim mudik. Bukan hanya dari segi keselamatan, mereka juga diminta menjaga barang bawaan dari pelbagai aksi pencurian.
Seperti terjadi baru-baru ini. Polisi khusus kereta api (Polsuska) menangkap dua orang pencopet di atas KA Mutiara Timur Malam jurusan Surabaya-Banyuwangi, Rabu (29/6) sekitar pukul 03.00 WIB. Para pelaku memanfaatkan kondisi korban tengah tertidur ketika perjalanan.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IX Jember Krisbiyantoro mengatakan, dua pencopet itu, yakni Susilo Hadi Sambogo (47) warga Kota Surabaya dan Dwi Sudarwanto (45) warga Bojonegoro.
"Keduanya merupakan penumpang yang naik dari Stasiun Gubeng Baru Surabaya. Pelaku beraksi ketika kereta melintas di Stasiun Kalisat yang memanfaatkan situasi banyak penumpang yang tertidur," kata Krisbiyantoro di Jember, Rabu (29/6).
Seperti diberitakan Antara. Korban bernama Rosita Selviana sempat terbangun dan menjerit ketika mengetahui dua pencopet mengambil tas miliknya berisi uang. Atas teriakan itu, lanjut Krisbiyantoro, dua pelaku langsung melarikan diri dari kereta 4 menuju ke kereta 3. Namun, petugas Polsuska yang siaga di kereta 3 langsung menghubungi semua awak KA dan mencoba menghentikan dua pencopet tersebut.
"Alhamdulillah dua pencopet itu berhasil ditangkap dan petugas juga meminta keterangan korban Rosita atas kejadian itu, selanjutnya pelaku diturunkan di Stasiun Kalibaru dan tindak kejahatan mereka diproses di Polsek Kalibaru," ujarnya.
Barang bukti berhasil diamankan, yakni uang tunai sebesar Rp 2,5 juta dari tas milik korban. Kini kedua pelaku ditahan di Mapolsek Kalibaru untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, lanjutnya, PT KAI Daop IX Jember akan meningkatkan frekuensi kesiagaan dengan melakukan pengawasan di atas kereta api. Sebab, pelaku juga memiliki tiket seperti penumpang pada umumnya.
"Kami juga akan memasang CCTV di kereta secara bertahap, sehingga kejadian apapun yang mencurigakan di dalam kereta dapat terpantau oleh petugas PT KAI dan tidak ada lagi aksi kejahatan di atas kereta api," jelasnya.
Dia juga mengimbau kepada para penumpang kereta untuk tidak membawa uang tunai berlebihan, perhiasan mencolok, dan barang bawaan berlebihan saat bepergian menggunakan jasa kereta api.
"Selama masa angkutan Lebaran 2016, seluruh personel Polsuska dan pengamanan di masing-masing kepolisian wilayah juga ditingkatkan untuk menekan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan baik di dalam kereta maupun stasiun," katanya menambahkan.