Ma'ruf Amin: Bayak Ulama Tapi Tidak Pernah Mondok, Enggak Paham Baca Kitab
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati atas kehadiran ulama-ulama palsu. Sebab menurut dia, saat ini banyak orang yang mengaku ulama namun secara ilmu agama tidak mengerti apa-apa.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati atas kehadiran ulama-ulama palsu. Sebab menurut dia, saat ini banyak orang yang mengaku ulama namun secara ilmu agama tidak mengerti apa-apa.
"Sekarang bayak ulama tapi tidak pernah mondok. Enggak paham baca kitab, tapi jadi kiai. Ini bahaya karena tidak paham, tidak ngerti agama," kata Ma'ruf di Tanggerang, Banten, Sabtu (9/11).
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Kapan Ma'ruf Amin melanjutkan sekolah ke Tebuireng? Kemudian, Ma’ruf Amin melanjutkan sekolah ke jenjang Madrasah Ibtidaijah Salafijah Safiijah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada 1958.
-
Siapa yang akan mendampingi Wapres Ma'ruf Amin mencoblos? Wapres akan berangkat ke TPS bersama keluarga.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
Menurut Ma'ruf, kejadian ini pun mengingatkan kepada tanda-tanda akhir zaman. Lantaran ada yang berpendapat, bahwa di akhir zaman banyak penceramah bermunculan namun ulamanya justru sedikit, bahkan para kiai yang punya ilmu pun hanya terhitung jari.
"Ada yang menjelaskan di akhir zaman banyak penceramah tapi sedikit ulamanya. Banyak penceramah tapi kiai yang benar-benar punya ilmu hanya sedikit. Itu yang harus kita cetak," kata dia.
Melihat kejadian itu, Ma'ruf pun berpesan kepada masyarakat agar anak-anaknya kelak dapat disekolahkan di pesantren. Dengan demikian, anak-anak tersebut yang akan menjadi tongkat penerus para ulama.
"Saya bilang kepada masyarakat supaya anak-anaknya dipesantrenkan, misalkan dari tiga, satu kasih pesantren untuk meneruskan para ulama. Boleh yang lain jadi apapun tapi satu kirim ke pesantren," pinta Wapres.
Dia juga meminta agar para orang tua tidak hanya sekadar menyerahkan anaknya ke pesantren. Namun perlu juga dipertimbangkan anak-anak yang memang secara kecerdasan baik yang perlu dikirimkan.
"Tapi saya bilang, yang dikirim ke pesantren itu anak yang paling cerdas. Paling pintar. Supaya kalau jadi kiai pintar. Jangan bodoh dikirim kepesantren nanti jadi kiai bodoh karena kiai membimbing umat. Kita harus terus melahirkan ulama-ulama supaya ada generasi melanjutkan," ujarnya.
Ma'ruf Amin mengaku belajar banyak dengan sosok ayahnya, yakni KH Muhammad Amin (Abuya Amin). Campur tangan beliau semasa hidup, berpengaruh besar dan terbukti bisa membawa dia menjadi orang nomor dua di Indonesia.
"Berkat doa orang tua saya. Dia ingin jadikan anak-anaknya berguna bagi masyarakat bangsa dan negara. Dia tidak meminta saya menjadi sebagai wakil presiden. Alhamdulillah tapi sekarang sudah jadi wakil presiden," kata dia.
Wapres Ma'ruf mengisahkan, semasa hidup, ayahnya selalu mengajarkan agar tidak menjadi seorang yang pintar saja. Namun juga mengerti dan paham terhadap agama sehingga ilmu yang didapatkan bisa terus ditularkan kepada orang lain.
"Dia pengajar, ulama yang tekun, dan banyak muridnya menjadi kiai. Kepada murid-murid ayah saya juga mengingatkan jangan pernah berhenti mengajarkan ilmunya kepada murid-murid lagi supaya ada ulama yang meneruskan," ujarnya.
Dia melanjutkan, memang tak banyak yang diberikan dan diminta dari ayahnya kepada dia. Pesan yang cukup diingat Wapres Ma'ruf dari seorang ayahnya yakni hanya belajar, belajar dan terus belajar.
"Saya disuruh belajar di mana-mana, Jombang dan lain-lain, tapi alhamdulillah dapat keberkatan doanya dari beliau meskipun yang diajarkan sedikit tapi manfaatnya banyak," kata dia
Terakhir, dia juga mengajak seluruh kiai dan masyarakat yang hadir untuk bersama-sama mendoakan ayahnya. Dia berharap, sosok ayahnya dapat selalu dikenang oleh masyarakat sekitar dan bisa dijadikan teladan yang baik.
"Mudah-mudahan beliau diterima di sisi Allah SWT. Sebagai contoh teladan," tandas dia.
Baca juga:
Adik Ipar Ma'ruf Amin Sebut Gus Dur Dulu Sering Silaturahmi ke Muhammad Amin
Seharian Berada di Tangerang, Wapres Ma'ruf Kunjungi Ponpes & Hadiri Maulid Nabi
Banyak Acara, Anies Baswedan Berhalangan Hadir di Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Bangun Indonesia Maju, Ma'ruf Amin Ingin Tiru Cara Nabi Muhammad
Wapres Ma'ruf Amin: Kita Dorong Penciptaan SDM Bisa Hasilkan Pekerjaan Besar
Peringatan Maulid Nabi di Istana, Wapres Ma'ruf Amin Sambutan di Depan Jokowi