Ma'ruf Amin Targetkan Bayi Stunting Turun 7 Persen
Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka konferensi Indonesian Palm Oil Conference IPOC 2019, di Nusa Dua, Bali. Setelah acara itu, Ia langsung melanjutkan kunjungannya ke Desa Pecatu, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (31/10).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka konferensi Indonesian Palm Oil Conference IPOC 2019, di Nusa Dua, Bali. Setelah acara itu, Ia langsung melanjutkan kunjungannya ke Desa Pecatu, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (31/10).
Ma'ruf berserta rombongan mengunjungi Posyandu Desa Pecatu. Ia meninjau kegiatan upaya penanganan stunting di tempat itu.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Kenapa stunting bisa terjadi? Faktor penyebab stunting meliputi pola makan yang tidak sehat, kekurangan gizi, akses terbatas terhadap asupan makanan bergizi, serta infeksi kronis seperti diare dan penyakit pernafasan.
-
Apa dampak stunting bagi masa depan Indonesia? Anak yang mengalami stunting berisiko menghadapi keterbatasan dalam aspek akademis dan sosial, yang pada gilirannya mengurangi peluang mereka untuk berkontribusi optimal bagi masyarakat dan perekonomian negara.
-
Bagaimana cara Kemenkes menekan angka stunting di Indonesia? 'Harus ada upaya yang inovatif, perlu memperkuat intervensi yang ada targetnya agar bisa sama-sama menurunkan angka stunting,' ujar Laila Mahmuda di acara Media Gathering yang diselenggarakan oleh Halluu World & Sensitif di Mall of Indonesia (MOI), Kamis (24/08).
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Apa yang dimaksud dengan istilah 'Stunting' dalam naskah Sunda kuno? Menurut Ahli sejarah dan filologi, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Dr. Elis Suryani Nani Sumarlina, dikutip dari ANTARA, orang tua Sunda memang telah mengenal istilah gagal tumbuh pada anak atau dalam bahasa sekarang dikenal sebagai stunting.
"Saya lihat upaya-upaya pencegahan stunting dilakukan secara sistematis. Karena stunting itu harus diantisipasi sejak Ibu hamil sampai 1000 hari. Tapi juga dilakukan lewat pemahaman tentang stunting dari remaja, pra nikah itu sudah paham bagaimana penanganan masalah stunting itu saya kira langkah yang harus kita pertahankan," kata Ma'aruf,
Ma'ruf juga mengungkapkan, bahwa stunting di Bali dari informasi yang didapatkannya hanya tinggal 16 persen. Padahal angka stunting secara nasional 27 persen. Kemudian, untuk standar internasional itu 20 persen.
"Kita ingin juga mengembangkan penanganan stanting seperti di Bali di seluruh Indonesia. Ini menjadi contoh baik, kalau kita ingin dari 27 (persen) itu bisa kita turunkan menjadi 20 sesuai dengan standar internasional," ujarnya.
"Bali sudah 16 persen, penanganan cukup bagus dan pencegahannya. Saya melihat tadi itu mulai pemeriksaan awal masyarakat diperiksa untuk melakukan pencegahan penyakit jadi memang ke depan kita penaganan kesehatan lebih kepada pencegahannya bukan pada pengobatannya," tambah Ma'ruf.
Ma'ruf juga menjelaskan, untuk upaya pencegahan stunting melalui upaya-upaya sebelum seseorang terkena stunting untuk diantisipasi lebih awal.
"Sudah ada penyakit tingkat awal maka kita sudah antisipasi itu. Tidak seperti orang datang kerumah sakit lalu sudah stadium tinggi jadi biayanya mahal. Bagaimana menggunakan puskesmas itu sebagai upaya-upaya pencegahan bukan pengobatan," ujarnya.
Selain itu, saat ditanya untuk langkah kedepannya mengatasi stunting secara nasional dan terutama di bidang anggaran yang masih tersebar. Ma'aruf menjelaskan, bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi hingga dana yang tersebar untuk stunting itu bisa disatukan.
"Kita akan Koordinasikan agar dana-dana yang tersebar itu kita satukan penanganan secara bersama tidak sendiri-sendiri tidak ikut sektoral," ujarnya.
"Nanti kita upayakan pola-pola penanganan itu supaya seragam sehingga capaian itu jelas. Terutama daerah-daerah yang masih tinggi ini. Termasuk penggunaan dana desa untuk penanganan stunting dan juga dana-dana yang lain semua sektor di situ ada dana kita akan koordinasikan," ungkapnya.
Ma'ruf juga menjelaskan, untuk target ke depan stunting di Indonesia bisa sesuai standar internasional 20 persen dan mengupayakan turun 7 persen.
"Iya 20 (persen) lah secara internasional itu sudah menurunkan 7 persen. Kalau di Bali ini kan 16 persen. (Saya) Apresiasi kepada Bapak Gubernur," ujarnya.
Baca juga:
Jokowi Minta Terawan Tangani Masalah Stunting dan Obat-obatan
KKP Target Lombok Barat Bebas Stunting di 2024, Begini Strateginya
Ada 188 Ribu Balita Stunting di Kabupaten Bogor
Hadiri Pelatihan Guru PAUD di Solo, Iriana Jokowi Beri Materi Soal Stunting
39 Dokter Muda dari UKI Diterjunkan ke Sumedang Sosialisasi dan Edukasi Stunting
Cara Anak Buah Menteri Susi Cegah Stunting