Masa depan suram, petani di Riau alih profesi
Padahal kebutuhan beras di Riau terus melonjak. Mereka pun terpaksa membeli beras dari daerah lain.
Mungkin petani mulai lelah. Begitulah kiasan dialami para petani di Riau memperkirakan masa depan pekerjaan mereka semakin suram. Alhasil banyak yang beralih ke profesi lain.
Akibatnya, jumlah rumah tangga petani Riau tiap tahunnya mulai berkurang. Dalam setahun, jumlah Rumah Tangga petani di Riau menyusut sebesar 1,75 persen dari tahun sebelumnya.
"Petani Riau banyak meninggalkan usaha taninya karena menilai prospek di bidang pertanian tak begitu bagus. Sebab umumnya, penghasilan uang diterima para petani berkisar Rp 200 ribu per bulan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Mawardi Arsyad, Selasa (7/4).
Menurut Mawardi, rendahnya penghasilan dari usaha tani ini sangat dirasakan oleh para petani kecil yang memiliki luas tanah yang sangat terbatas, yakni di bawah 0,3 hektar. "Mereka inilah yang banyak meninggalkan usahanya dan beralih ke usaha lain," ujar Mawardi.
Tak ayal, produksi beras di Riau setiap tahunnya mengalami penurunan. Jika 2013 lalu produksi padi Riau sempat mencapai 250 ribu ton, tapi pada 2014 turun menjadi 200 ribu ton.
Padahal, kebutuhan beras Riau setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Saat ini kebutuhan beras Riau telah mencapai 900 ribu ton. "Ini artinya Riau masih masih kekurangan sebanyak 700 ribu ton beras lagi," ucap Mawardi.
Karena kondisi membuat Riau terpaksa mendatangkan beras dari daerah lain. Seperti dari pulau Jawa, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
"Karena kita belum swasembada beras, terpaksa didatangkan dari luar daerah," tandas Mawardi.
Baca juga:
Ganjar berang BRI wajibkan petani bayar administrasi Kartu Tani
5 Keputusan Jokowi di bidang ekonomi ini kecewakan masyarakat
Ribut-ribut soal traktor Jokowi, tim Kementan temui petani Ponorogo
Hobi Jokowi bagi-bagi traktor ke petani berujung polemik
Disengat lebah, petani di Gunungkidul tewas dengan tubuh lebam
-
Kapan Pekanbaru resmi menjadi ibukota Provinsi Riau? Pada 20 Januari 1959, Pekanbaru menjadi ibu kota Provinsi Riau.
-
Siapa saja yang terlantar di jalanan Pekanbaru? Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Apa yang dilakukan oleh Wamen ATR di Pekanbaru? Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang, Raja Juli Antoni mengunjungi Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Pekanbaru, Sabtu (5/8). Setibanya di Kantah Kota Pekanbaru, Raja Juli Antoni meninjau jalannya Pelayanan Tanah Akhir Pekan (PELATARAN). Ia ingin memastikan program tersebut benar-benar bermanfaat bagi warga yang tak bisa mengurus administrasi pertanahannya di hari kerja pada umumnya, yaitu Senin-Jumat.
-
Siapa yang berperan dalam menjaga keamanan pemilu di Kota Pekanbaru? Polri bersama masyarakat bersinergi menciptakan kondusifitas jelang Pemilu 2024.
-
Apa yang terjadi pada pipa PAM di Petamburan? Pipa 900 mm di Petamburan 4, Jakarta Pusat bocor pada Kamis (21/9).
-
Apa keunikan dari Air Terjun Aek Mertua di Pekanbaru? Air terjun ini sayang untuk dilewatkan karena terdapat tiga tingkatan. Di setiap tingkatannya memiliki ukuran dan ketinggian yang berbeda-beda.