Masih kebanjiran, warga Kampung Melayu butuh banyak bantuan
Total pengungsi di Kelurahan Kampung Melayu sebanyak 850 warga.
Ratusan rumah berada di dua kelurahan, Kampung Melayu dan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, saat ini masih terendam banjir karena luapan Kali Ciliwung sejak Sabtu (22/2) lalu. Hingga kini ribuan warga masih mengungsi di beberapa posko pengungsian.
Wakil Camat Jatinegara, Manson Sinaga mengatakan, dengan kondisi banjir yang sulit diprediksi bantuan bagi pengungsi masih dibutuhkan hingga kini. Dia menambahkan, saat ini warga masih memanfaatkan stok bantuan yang ada.
"Mengantisipasi kalau ada banjir besar lagi, masih dibutuhkan seperti peralatan tidur, pakaian dan bahan makanan. Hal ini untuk mengantisipasi kebutuhan kedepan, apabila pengungsi semakin bertambah lagi akibat luapan banjir," ujar Manson, saat dihubungi wartawan, Rabu (26/2).
Manson menuturkan total pengungsi di Kelurahan Kampung Melayu sebanyak 850 warga. Sedangkan warga Bidaracina sebanyak 310 KK dari 5 RW mengungsi akibat banjir.
"Permukiman para pengungsi ini, banjir setinggi 30cm-150cm, meskipun sudah berangsur surut. Tapi cuaca kan kita enggak tahu seperti apa," jelasnya.
Dihubungi terpisah, Ketua RT 13/03 Kampung Pulo, Nendi menuturkan, secara umum seluruh warganya siap direlokasi ke Rusunawa Komarudin dan Cipinang Besar Selatan. Untuk mempercepat proses akan langsung dilakukan pendataan.
"Prinsipnya, semua warga setuju direlokasi ke rumah susun. Tapi akan kita data dulu agar secara administrasi tertib dan jelas siapa saja yang direlokasi," ujarnya.
Ia berharap, dengan relokasi maka tak ada lagi warganya yang tidur di emperan toko di Jl Jatinegara Barat. Sejak diterjang banjir beberapa waktu lalu, warga terpaksa bertahan di emperan toko selama hampir satu bulan lantaran rumah mereka masih tergenang banjir.
"Sudah jenuh lah pasti, biar gimana juga mau ada perubahan. Tapi kalau bisa jangan ngerugiin kita ini yang rakyat kecil," katanya.