Masyarakat Diimbau Pilih Capres Cawapres Sesuai Hati Nurani Tanpa Menghujat
Anggota DPR Ahmad Sahroni mengimbau masyarakat memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden sesuai hati nurani, tanpa saling mencaci atau menghujat. Hal itu dia utarakan saat melakukan kunjungan kerja di kawasan Pademangan Barat, Jakarta Utara, Kamis (24/1).
Anggota DPR Ahmad Sahroni mengimbau masyarakat memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden sesuai hati nurani, tanpa saling mencaci atau menghujat. Hal itu dia utarakan saat melakukan kunjungan kerja di kawasan Pademangan Barat, Jakarta Utara, Kamis (24/1).
"Pemilu 17 April saya mengimbau, jangan karena agama bapak ibu mendapat intervensi untuk memilih salah seorang. Pilihlah pemimpin yang sesuai kata hati. Kita ingin ke depan bangsa ini bangsa yang kuat, bukan kuat karena adu domba, bukan kuat mencaci maki satu sama lain," kata Sahroni dalam keterangannya.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
Di tempat sama, Sahroni juga mengimbau perangkat lingkungan seperti pengurus RW aktif mendorong kemajuan ekonomi. Pengurus RW disarankan mampu memaksimalkan keberadaan perusahaan di lingkungannya untuk mensejahterakan masyarakat, baik pembangunan lingkungan maupun lapangan pekerjaan.
Salah seorang warga RT 05 RW 13 bernama Muhammad Soleh Kawi menggambarkan lingkungan di tempatnya tinggal tak mengalami perubahan, sejak lebih dari 10 tahun lalu. "RW 13 keadaan tidak berubah jadi 10 atau 20 tahun kali sementara di sekeliling sudah banyak bangunan pabrik, ruko-ruko, ada perusahaan besar. Perkembangan ekonomi di sekitar tidak berdampak ke lingkungan masyarakat," keluhnya.
Menanggapi keluhan itu, Sahroni mewanti-wanti masyarakat tak hanya menyalahkan perusahaan karena minim membuka lapangan kerja. Hal itu menurut Sahroni bisa dikarenakan berbagai faktor, termasuk kompetensi dan perilaku masyarakat.
"Di daerah rumah saya ada Astra, banyak pegawai yang ingin menyalurkan kerja, tapi tidak mumpuni proses persyaratannya. Ada yang melalui orang dalam bisa masuk, tapi sering bikin masalah, tiba-tiba enggak pernah masuk, tiba-tiba maling. Itu jadi efek domino, di mana perusahaan bukan tidak mau ekonomi melekat ke satu daerah, tapi karena satu faktor itu," papar pria yang lekat dengan panggilan Anak Priok ini.
Politisi NasDem yang kini duduk di Komisi III DPR ini juga mengajak masyarakat tak sekedar berani mengkritik pemerintah ataupun parlemen tanpa mau mengembangkan kemampuan diri. Dia menyayangkan bila di lingkungan setempat masih ditemukan pengangguran yang tak mau berusaha dan bermimpi besar menjadi orang sukses.
"Jangan hanya mengkritik tapi menjadi pengangguran. Jangan cuma gaya akhirnya premanisme terjadi di Jakarta Utara, merasa dirinya hebat, dikit-dikit ngeluarin parang. Sekarang enggak zaman, zamannya sekarang bagaimana masyarakat ada keuntungan dari perwakilan di daerahnya," ucap Sahroni.
Selain di Pademangan Barat, Sahroni juga melakukan kegiatan reses di kawasan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, tepatnya di Jalan Kali Sunter. Di lokasi ini Sahroni menyerap aspirasi masyarakat mengenai kondisi lingkungan mereka. Di sana, warga mengeluhkan buruknya infrastruktur penerangan jalan.
"Dari tahun 81 sampai sekarang bahkan sudah keropos. Ada 33 tiang. Tahun 1999 saya pernah menghadap ke PLN namun sampai sekarang tidak ditanggapi," kata salah seorang warga.
Menanggapi persoalan itu, Sahroni meyakinkan akan mengklarifikasi PLN untuk menanyakan solusi terbaik atas rentannya tiang listrik di Jalan Kali Sunter.
Baca juga:
Usai Bertemu TKN Jokowi, Dubes Uni Eropa Tegaskan tak Memihak di Pilpres 2019
Golkar Jamin Pendukung Prabowo di Internalnya Semakin Berkurang
PKS Minta Jokowi Tak Pakai Anggaran Kampanye Jika Kunker Sebagai Presiden
Pedagang Beras Minta Jokowi Tidak ke Pasar Agar Tak Dituding Pencitraan
Bertemu Dubes Uni Eropa, TKN Jokowi Paparkan Ekonomi dan Nawacita
Tabloid 'Indonesia Barokah' Juga Disebar di Cilamaya Karawang