Masyarakat Diimbau Tak Golput dan Kawal Ketat Pilkada 2024
Masyarakat sudah seharusnya antusias dalam mengikuti momen Pilkada 2024 ini.
Badan Riset dan Inovasi Negara (BRIN) turut menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024, agar tidak muncul sikap golongan putih (golput), termasuk perlunya mengawal ketat pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu.
Peneliti Politik BRIN Wasisto Raharjo Jati menyampaikan, publik sudah seharusnya antusias dalam mengikuti momen Pilkada 2024 ini.
- Masyarakat Diimbau Saring Informasi Terkait Pilkada agar Tidak Termakan Hoaks
- Masyarakat Diminta Ikut Jaga Keamanan Selama Pilkada dengan Cara-Cara Ini
- Musim Kampanye Pilkada, Polisi Minta Masyarakat Tidak Konvoi dan Pakai Knalpot Brong
- Sebelum Salat Jumat, Kapolres Rohil Sosialisasikan Pilkada Damai & Tangkal Berita Hoaks
"Tentu publik juga antusias dalam hajatan Pilkada nanti, karena sebelumnya publik apatis ya dengan adanya Pilkada karena tidak mengakomodasi putusan MK," kata Wasisto kepada wartawan, Kamis (29/8).
Dia menyebut, partisipasi masyarakat besar terhadap gelaran Pilkada 2024 lantaran DPR, penyelenggara pemilu dan pemerintah telah mengakomodir keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Jadi diharapkan partisipasi publik naik juga angka golput bisa ditekan. Karena ambang batas pilkada udah diturunkan, jadi itu bisa jadi pemantik partisipasi politik," jelasnya.
Selain itu, Wasisto turut meminta masyarakat untuk menghindari adanya kampanye berbasis politik identitas. Pasalnya, hal itu berdampak buruk bagi demokrasi di Indonesia.
"Yang sudah kita lihat di pemilu sebelumnya justru merusak. Jadi kalau misalnya ada paslon atau parpol yang menggunakan sentimen itu sebaiknya dihindari karena itu berdampak jangka panjang bukan hanya sekadar urusan pilkasa tapi juga urusan yang lain," ungkapnya.
Wasisto juga berharap masyarakat dapat dengan tegas menolak adanya politik uang yang terjadi selama Pilkada 2024 berlangsung.
"Karena kalau di sini kan publik harus disadarkan bahwa uang yang mereka terima itu sama saja hak mereka sudah dibeli. Penyadaran seperti ini harus bisa ditekankan ya terutama oleh para penyelenggara pemilu dan juga aktivis pemilu bahwa politik uang itu tidak serta merta membuat suara mereka aspirasi mereka terakomodasi di Pilkada," tutupnya.