Masyarakat Diingatkan Berpegang pada Pancasila dan Jaga Keberagaman
Dengan berpegang pada ideologi Pancasila masyarakat diharapkan mengedepankan prinsip-prinsip moderasi dan menjaga keragaman di tanah air.
Masyarakat harus menghargai kelompok-kelompok dari berbagai latar belakang. Dengan berpegang pada ideologi Pancasila masyarakat diharapkan mengedepankan prinsip-prinsip moderasi dan menjaga keragaman di tanah air.
"Para pendiri bangsa mendirikan negara berbasis negara Pancasila. Tidak memilih negara berbasis agama tetapi negara berbasis Pancasila dan UUD 1945," ujar Instruktur Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Nasional Adnan Anwar dalam keterangannya, Kamis (10/12).
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Kapan Demokrasi Pancasila diterapkan di Indonesia? Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila. Dahulu, Indonesia sempat menganut ideologi Demokrasi Pancasila.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Bagaimana Pancasila berperan sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Kapan Hari Kesaktian Pancasila dirayakan? 1 Oktober adalah Hari Kesaktian Pancasila.
Untuk itu mantan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU berharap ulama juga terus mengingatkan umat soal kebhinekaan. Dia tak ingin ada ulama berpidato atau dakwah dengan menyebarkan kebencian.
"Karena memang para ulama itu sadar bahwa realitas dan entitas kita sebagai negara bangsa itu memang sudah berbeda sejak dulu. Tidak kita memaksakan kehendak untuk satu kelompok ini. Dan inilah hasil kita pada hari ini bisa bertahan karena pikiran-pikiran besar ulama kita pada waktu itu sampai hari ini," jelasnya.
Dia juga menuturkan bahwa dakwah paling baik tidak dengan menyebarkan cacian dan kebencian secara membabi-buta di ruang publik. "Yang mana di dalam ruang publik dan ruang privat itu ulama harus berhati-hati dalam menyampaikan dakwahnya. Karena bisa saja menimbulkan sentimen anti-agama dan memicu konflik," tuturnya.
Terlebih Adnan menyebut dengan adanya sosial media, isu seperti ini bisa tidak terkendali dan dapat memicu konflik horizontal. Karena itu dia harus menyuarakan kembali dakwa dalam rangka menjaga ketertiban umum.
"Karena kalau ribut atau konflik tentunya kita juga tidak bisa beribadah. Maka masyarakat juga harus paham bahwa beragama itu harus memiliki Sanad keilmuan yang jelas," imbuhnya.
(mdk/did)