Masyarakat Diingatkan Hormati Perbedaan, Jangan Merasa Paling Benar
Sangat disayangkan kalau ada materi dakwah menimbulkan keresahan bisa memecah belah persatuan.
Dakwah menjadi ujung tombak dalam penyebaran agama sehingga mampu menyatukan umat. Sangat disayangkan kalau ada materi dakwah menimbulkan keresahan bisa memecah belah persatuan.
Pemimpin Kedaulatan Santri (KESAN), Hamdan Hamedan mengatakan, ada tiga kiat dakwah dapat mempersatukan segenap anak bangsa. Pertama, dakwah yang baik, cara penyampaiannya serta isinya bermanfaat.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa yang terjadi di Tana Toraja? Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Palangka, Kecamatan Makale, dan Dusun Putu, Lembang Randang Batu, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan Tomat Hijau dipanen? Tomat hijau memiliki tekstur yang lebih keras daripada tomat sayur karena dipanen sebelum waktunya.
"Akan bermanfaat bagi pendengar dakwah, sedangkan adab yang baik membantu memastikan konten yang baik akan diterima oleh pendengar," ujar Hamdan dalam keterangannya, Kamis (20/1).
Kedua, menurutnya, yaitu dakwah yang benar. Di mana konten yang ingin disampaikan kepada umat atau masyarakat sudah teruji kebenaran dan keakuratannya. "Jangan asal mengutip dari internet tanpa mengetahui sumbernya. Hal ini dapat menciptakan kegaduhan," tuturnya.
Ketiga, adalah dakwah yang tepat disampaikan di waktu dan tempat yang tepat. Lebih lanjut, Hamdan juga menekankan agar mempelajari perbedaan, baik itu perbedaan di masyarakat maupun perbedaan pendapat dikalangan ulama dan juga menghormati perbedaan yang ada.
"Kuncinya, kita harus menghormati perbedaan itu sendiri, termasuk perbedaan yang ada di dalam agama kita sendiri. Kita perlu bijak dan menghindari merasa diri paling benar," tutur santri muda ini.
Hamdan juga menyinggung kasus perusakan sesajen yang sempat viral dan membuat kegaduhan di jagad sosial media beberapa waktu lalu. Menurutnya, masyarakat Indonesia perlu memahami bahwa bangsa ini merupakan bangsa yang majemuk.
"Kita harus paham bahwa kita hidup di negara yang majemuk, di mana ada orang yang mengamalkan suatu peribadatan yang berbeda, maka itu pun dilindungi oleh negara. Tetapi negara juga memberi ruang kepada kita (umat Islam) untuk mengamalkan ataupun beribadah sesuai dengan keyakinan kita," jelasnya.
Hamdan juga menuturkan diperlukan pemahaman bahwa perbedaan jangan dijadikan persoalan.
"Kalau kita melihat adanya perbedaan dalam keyakinan, tentunya kita juga harus menyikapinya dengan bijaksana bahwa perbedaan adalah hal yang wajar," tandasnya.
(mdk/did)