Mathlaul Anwar minta Presiden Jokowi tegas hadapi isu komunisme
Pengurus Mathlaul Anwar menemui Presiden Jokowi di Istana untuk menyampaikan sejumlah rekomendasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menerima Pengurus Besar Mathlaul Anwar (PBMA) yang dipimpin Ketua Umum KH Ahmad Syadeli Karim di Istana Merdeka, Senin (13/6). Kepada pemerintah, mereka menyampaikan beberapa rekomendasi terkait persoalan bangsa.
"Pertama bahwa kami mendukung pemerintahan Presiden Jokowi sampai jabatan beliau habis. Tapi kami konsisten bahwa tetap akan mengoreksi pemerintah kalau melanggar konstitusi," ujar Ahmad Syadeli dalam konferensi pers di Kantor Presiden.
Rekomendasi kedua, PBMA menyampaikan dukungan kepada pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Masyarakat perlu ditopang untuk meningkatkan ekonominya. Selanjutnya, kata Ahmad, PBMA sangat prihatin dengan isu komunisme yang marak belakangan ini.
"Kita mohon kepada pemerintah untuk tegas menghadapi isu komunisme ini," tegasnya.
Rekomendasi keempat adalah mengenai Palestina. PBMA menegaskan mendukung kemerdekaan Palestina karena konflik antara Israel dan Palestina bukan agama, melainkan konflik kemanusiaan.
"Kami mohon kepada pemerintah untuk aktif membantu sesuai UU 1945 menghapus penjajahan," jelasnya.
Kelima, PBMA merekomendasikan kepada pemerintah agar momentum Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dijadikan ajang persaingan. Pemerintah diminta fokus pada persaingan pendidikan agar bisa membentuk karakter anak bangsa yang berkepribadian baik.
Tarakhir, PBMA meminta kepada pemerintah agar tidak mencabut perda syariah. Sebaliknya, pemerintah diminta memperkuat perda syariah untuk menjaga moral bangsa.
"Kita minta tolong perda tentang syariat, perda Zakat, akhlakul karimah tidak dicabut malah diperkuat supaya menjadi moral bangsa yang kuat," tandasnya.