Mau damai, Lembaga Dewan Adat cabut laporan perusakan pagar keraton
Konflik intern di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sedikit mereda. Setelah melaporkan Satgas Panca Narendra kubu Raja Paku Buwono (PB) XIII, awal bulan lalu atas dugaan tindak pidana perusakan pagar keraton, kini Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo mencabut laporan tersebut.
Konflik intern di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sedikit mereda. Setelah melaporkan Satgas Panca Narendra kubu Raja Paku Buwono (PB) XIII, awal bulan lalu atas dugaan tindak pidana perusakan pagar keraton, kini Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo mencabut laporan tersebut.
Adapun laporan dugaan tindak pidana tersebut dilakukan pada 3 April 2017 sebagaimana dimaksud ketentuan Pasal 170 Jo Pasal 406 Ayat 1 Jo dan Pasal 55 KUHP.
"Pencabutan sudah dilakukan oleh Ketua Eksekutif Lembaga Hukum Keraton, KP Edy Wirabhumi, Selasa kemarin," ujar Kuasa Hukum LDA, Arif Sahudi, Rabu (26/4).
Alasan pencabutan tersebut, kata Arif, untuk menghormati proses mediasi yang dilakukan oleh anggota Watimpres Jenderal Purn Subagyo HS terhadap seluruh putra PB XII di Solo 15 April 2017 lalu. Dalam mediasi itu telah disepakati untuk menyelesaikan perselisihan usai Tingalan Dalem Jumenengan.
"Kita sepakat untuk mengadakan Tingalan Jumenengan dulu, setelah itu urusan keluarga keraton diselesaikan secara internal atau saling mencabut laporan yang telah dilakukan selama ini dan hingga pemerintah memberikan kepastian/keputusan siapa yang mengelola Keraton Solo," jelasnya.
Surat Keputusan telah dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No 438/2933/2017, tentang penetapan status dan pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. SK Mendagri tersebut dikeluarkan 21 April 2017. Dalam SK tersebut pada poin lima tertulis, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dipimpin oleh ISKS Paku Buwono XIII dan didampingi Maha Menteri Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan.
Dalam melaksanakan pengelolaan Keraton Surakarta berkoordinasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dan Pemkot Solo.
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Apa fungsi lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum masuk ke ruas jalan tersebut, terdapat gerbang dengan bagian atas berupa plengkung besi. Di gerbang tersebut tertulis "Kori Patjikerran" yang lengkap dengan tulisan aksara Jawa di atasnya. Kini lorong supit urang menjadi rute favorit wisatawan yang akan berkunjung ke Keraton Surakarta. Tak jarang mereka menyusuri lorong tersebut dengan berjalan kaki.
-
Dimana letak lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum memasuki area Keraton Surakarta, pengunjung akan melintasi sebuah lorong yang kanan kirinya diapit tembok tinggi.
-
Siapa saja yang mendapat gelar kehormatan dari Keraton Surakarta? Sebelum Paula, ada beberapa artis Tanah Air yang juga turut mendapat gelar spesial dari Keraton Surakarta. Gelar ini hanya diberikan kepada tokoh-tokoh yang dinilai mampu melestarikan budaya dan mampu menjaga keberagaman.
-
Kapan revitalisasi Keraton Surakarta dimulai? Proses revitalisasi Keraton Surakarta yang rencananya menggunakan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) akan dimulai pada September 2023.
Baca juga:
Usai jumenengan, keluarga Keraton Surakarta kembali berseteru
Plt Raja Keraton Surakarta: Saya bukan anggota Lembaga Dewan Adat
Raja Surakarta bantah kurung putrinya dan larang bertemu anak
Polisi segera gelar perkara kasus pemalsuan gelar Keraton Surakarta
Wakil Wali Kota Malang dianugerahi gelar KRT dari Keraton Surakarta