Penemuan mayat bayi bertali pusar bikin geger warga Semarang
"Posisinya mengapung di air sungai," kata Suminah.
Bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di sungai di Kampung Bedas Selatan, Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu (1/7).
Bayi diduga hasil aborsi itu menggegerkan warga setempat karena Sungai Bedas atau Kali Bedas tempat membuang orok tersebut berada di pintu masuk kampung.
Saat ditemukan, kondisi bayi prematur tersebut dalam kondisi pucat dan masih bertali pusar. Orok pertama kali dilaporkan oleh Suminah (56), sekitar pukul 14.00 WIB karena diberi tahu anaknya, Rikatun (30).
Awalnya, Rikatun melintas di sungai yang tak jauh dari rumahnya yang merupakan warung makan.
"Anak saya mau belanja. Tiba-tiba dia teriak saat melihat bayi tersebut dalam kondisi mengapung di sungai, tepatnya di samping warung makan miliknya," kata Suminah.
Rikatun memberitahukan hal tersebut kepada Suminah. Kemudian keduanya mengecek penemuan bayi tersebut.
"Saya kira ada bayi mati atau gimana. Setelah kami cek, ternyata bayi. Posisinya mengapung di air sungai," ungkapnya.
Suminah menjelaskan, bayi prematur tersebut sudah dalam kondisi pucat dan masih terdapat tali pusarnya. Di bagian bawahnya terdapat plastik yang diduga digunakan membuang pertama kali.
"Saya enggak berani menyentuh, karena takut. Sudah berbentuk bayi," katanya.
Tak lama setelah dilaporkan, Polsek Semarang Utara dan petugas Inafis Polrestabes Semarang tiba di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Tim kepolisian melakukan identifikasi terhadap temuan orok tersebut. Diketahui orok malang tersebut berjenis kelamin laki-laki.
"Diperkirakan laki-laki berumur 7-8 bulan kandungan. Segini kok (segenggam) Dugaan kami itu dilahirkan paksa kemudian dibuang," ujar salah satu petugas Inafis Polrestabes Semarang.
Usai diidentifikasi, sekitar pukul 16.45 WIB, jasad orok kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUP Dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah untuk diperiksa lebih lanjut.