Mbah Fanani, petapa di Dieng tiba-tiba menghilang
Mbah Fanani biasa menetap dalam tenda dekat pemukiman warga di Jalan Raya Dieng, RT 1 RW 1, Desa Diengkulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Pria 60 tahun itu disebut masyarakat Dieng telah melakoni pertapaan selama puluhan tahun. Kini Mbah Fanani tiba-tiba menghilang.
Mbah Fanani biasa menetap dalam tenda dekat pemukiman warga di Jalan Raya Dieng, RT 1 RW 1, Desa Diengkulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Pria 60 tahun itu disebut masyarakat Dieng telah melakoni pertapaan selama puluhan tahun. Kini Mbah Fanani tiba-tiba menghilang.
Informasi ini menjadi perbincangan beberapa warga. Kabarnya dia dijemput oleh belasan orang yang mengendarai mobil berpelat E pada Rabu (13/4), jelang tengah malam.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Kapan Fajar meninggal? Kejadian tersebut bermula saat ada salah satu teman Fajar yang ingat bahwa Fajar sedang berulang tahun. Setelah itu, mereka berinisiatif untuk merencanakan sebuah kejutan untuk merayakan ultah Fajar.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kenapa Fajar Nugroho meninggal? Saat berada di dalam kolam, Fajar mengalami masalah pada kakinya. Ia mengaku kram sehingga kesulitan untuk kembali ke permukaan. Padahal, Fajar sedang terkena setrum listrik dari dalam kolam. Teman-temannya pun berinisiatif untuk menolong Fajar.
-
Siapakah Mbah Buyut Modjo? Sosok yang dimakamkan di sini dikenal dengan sebutan Mbah Buyut Modjo. Mengutip Instagram @lovesuroboyo, ia adalah sesepuh yang melakukan babat alas di wilayah Kaliasin, Kota Surabaya.
Mbah Fanani ©2015 merdeka.com/desi aditia ningrum
Orang itu mengaku keluarga sehingga tidak ada warga yang menghalangi penjemputan. Mbah Fanani ikut rombongan ke dalam mobil meninggalkan Dieng.
Kapolsek Batur, AKP Sumono membenarkan tentang penjemputan Mbah Fanani sekitar pukul 22.30. Lima belas orang berpakaian serba putih turun dari mobil dan menghampiri tenda tempat pertapaan Mbah Fanani.
"Mereka mengaku sebagai pihak keluarga Mbah Fanani dari Cirebon, Jawa Barat," kata Sumono, Kamis (13/4).