Megawati Kembali Terima Gelar Doktor Honoris Causa di Tokyo
Dia menuturkan, partainya sangat bangga akan gelar tersebut. Ini adalah kado terindah untuk HUT PDIP ke-47 nanti.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, hari ini, Rabu (8/1), akan menerima gelar Doktor Honoris Causa (DR HC) dari Soka University, Tokyo.
Dia turut didampingi oleh putranya, Muhammad Prananda Prabowo, bersama istrinya, Nancy Prananda, serta putranya yang bernama Muhammad Prabhaswara.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Dimana Megawati memulai karir profesionalnya di Indonesia? Di awal tahun 2023, ia menjadi andalan klub Jakarta Pertamina Fastron di Proliga sebelum melanjutkan karirnya bersama klub bola voli Korea Selatan, Daejeon CheongKwanJang Red Sparks.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang ingin bertemu dengan Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
Sejumlah menteri Kabinet Gotong Royong era pemerintahan Presiden Megawati juga menghadiri pemberian gelar tersebut. Di antaranya mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri, serta mantan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan serta mantan Wakil Rektor Universitas Indonesia Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Bambang Wibawarta.
Ketua Bidang Luar Negeri DPP PDIP yang juga Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah juga tampak hadir, bersama politisi PDIP yang adalah Ketua Komisi III DPR RI Herman Hery.
"Penganugerahan gelar ini menjadi doktor honoris causa ke sembilan bagi Ibu Megawati," kata Basarah dalam keterangannya, Rabu (8/1).
Dia menuturkan, partainya sangat bangga akan gelar tersebut. Ini adalah kado terindah untuk HUT PDIP ke-47 nanti.
"PDIP sangat berbangga dengan penghargaan ini. Apalagi diberikan menjelang peringatan HUT ke-47 PDIP. Gelar Doktor Honoris Clausa yang ke sembilan kali ini kepada Bu Mega adalah salah satu hadiah Ulang Tahun ke 47 PDIP yang terindah" ungkap Basarah.
Sementara itu, Prananda Prabowo menyampaikan apresiasinya kepada Universitas Soka Tokyo yang menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan honoris causa (DR HC) bidang kemanusiaan kepada Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Mewakili pihak keluarga dan partai, kami mengucapkan terimakasih kepada Universitas Soka. Anugerah doktor kehormatan ini membanggakan," katanya.
Dia menuturkan, meski Megawati tengah sibuk mempersiapkan persiapan Rakernas dan HUT PDIP ke 47, tetap bisa menyempatkan hadir ke negeri Sakura tersebut dan memberikan orasi ilmilah.
"Di tengah kesibukan Ibu Ketua Umum mempersiapkan event besar PDI Perjuangan, beliau menerima anugerah gelar doktor kehormatan. Jadi beliau menyempatkan diri hadir di Tokyo dan tadi memberikan orasi ilmiah," ujarnya.
Menurutnya, orasi ilmiah Megawati yang berjudul Pancasila, Kemanusiaan dan Post Truth itu sangat tepat disampaikan ditengah situasi dunia saat ini.
"Pancasila adalah falsafah kemanusiaan. Kemanusiaan adalah nilai yang tidak pernah usang. Meski terkadang dipinggirkan dan dilupakan dalam kehidupan, namun kemanusiaan akan selalu ada. Sejatinya selalu melekat pada diri setiap manusia," jelas Prananda.
Kepala Situation Room PDI Perjuangan itu menyampaikan pengakuan perguruan tinggi Indonesia dan mancanegara kepada Megawati merupakan apresiasi atas perjalanan politik dan pesan-pesan Megawati yang disampaikan ke publik selama ini.
"Ibu Ketua Umum memiliki sejarah panjang di pentas politik Indonesia. Atas kiprahnya selama ini, sejumlah perguruan tinggi memberikan gelar kepada beliau. PDI Perjuangan bangga dan berterima kasih," tukasnya.
Orasi Ilmiah Megawati
Pidato Megawati akan dijadikan bahan penelitian oleh mahasiswa-mahasiswi di Universitas Soka, Tokyo, Jepang. Rektor Universitas Soka Yoshihisa Baba mengatakan sepak terjang Megawati di bidang kemanusiaan sangat lah panjang. Megawati dinilai sudah kenyang dengan asam garam.
Nilai-nilai perjuangan Presiden Kelima Indonesia itu, menurut Yoshihisa, harus diberikan penghormatan sebesar-besarnya, yakni dengan memberikan gelar Doktor Honoris Causa.
"Kami sudah dengar bahwa Ibu Megawati sudah aktif untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan selama bertahun-tahun," ujar Yoshihisa.
Usai penganugerahan gelar, Megawati menyampaikan orasi ilmiah di hadapan para profesor dan mahasiswa Universitas Soka.
"Kami Universitas Soka ingin belajar dari pidato Ibu Megawati, dan pidato Ibu Megawati pasti bisa dijadikan penelitian Universitas Soka," kata Yoshihisa.
Sementara Megawati menyampaikan terima kasih kepada Universitas Soka, yang telah memberikan penghargaan dengan gelar DR HC. Ia sendiri tidak menyangka akan mendapatkan DR HC dari Universitas Soka. Putri Soekarno itu, sempat menanyakan alasan dirinya dianugerahkan gelar DR HC.
"Kalau dari Universitas Soka adalah masalah kemanusiaan. Dan menurut beliau, saya banyak membantu hal-hal tersebut. Karena mungkin juga mendengar apa yang saya lakukan di Indonesia," ucap Megawati.
Satu di antaranya, menurut Megawati, dirinya membentuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG.
"Seperti antara lain membentuk badan yang sangat berguna, yang puluhan tahun tidak ada yaitu BMKG. Yang baru ketika saya jadi presiden terbentuk. Hal itu karena banyak sekali membantu masalah-masalah kemanusiaan," ujar Megawati.
Sebelumnya Megawati telah memperoleh gelar DR HC dari delapan universitas, baik dari Indonesia ataupun mancanegara. Ke delapan universitas itu adalah adalah DR HC dari Waseda University, Tokyo, Jepang (2001), Moscow State Institute of International Relations, Rusia (2003), Korea Maritime and Ocean University, Korea Selatan (2015), Universitas Padjadjaran Bandung (2016), Universitas Negeri Padang (2017), Mokpo National University, Korea Selatan (2017), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (2018), serta Fujian Normal University, China (2018).
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com