Melihat kekhusyukan warga pengungsi Gunung Agung sembahyang
Melihat kekhusyukan warga pengungsi Gunung Agung sembahyang. Bahkan warga di desa ini seakan tidak takut walau banyak cerita semburan magma datang dari sisi utara desa dan beberapa hujan batu serta abu yang menyirami desa ini.
Seluruh umat Hindu di Bali hari ini melakukan sembahyang Purnama (bulan penuh). Namun bagi warga di areal Gunung Agung Karangasem, hari ini begitu spesial.
Di Puranama Kapat ini, banyak pura besar dan Pura Desa atau Puseh sebagai jatuhnya puncak upacara perayaan atau piodalan. Karenanya sudah menjadi tradisi dan adat setempat untuk melaksanakan upacara tersebut walau bahaya erupsi Gunung Agung mengancam.
Seperti halnya di desa Adat Saren Karangasem. Di tengah membludaknya warga sejumlah desa mengungsi, hampir 85 persen penduduk di desa ini memilih tetap bertahan.
Alasan mereka selain mempersiapkan upacara piodalan di Pura, berdasarkan sejarah desanya hanya dilewati aliran lahar dingin yang berada di dua sisi sungai desa ini.
Bahkan warga di desa ini seakan tidak takut walau banyak cerita semburan magma datang dari sisi utara desa dan beberapa hujan batu serta abu yang menyirami desa ini.
"Kami selalu melaksanakan upacara ini. Memang dilema tapi kami tidak berani untuk meninggalkan upacara ini, kami yakin beliau Hyang sesuhunan melindungi kami seperti tahun 1963 lalu saat Gunung Agung meletus," kata Gde Yadi pemuda di desa ini, Kamis (5/10).
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kenapa Gunung Agung di Bali dikeramatkan? Gunung Agung merupakan gunung yang dikeramatkan warga Bali, karena ada banyak pantangan yang harus dipatuhi ketika akan mendaki.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Dimana letak Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
Dari penuturan sejumlah orang tua setempat, desanya aman dari muntahan magma panas. Hanya saja jika dilihat dari aliran lahar dingin, maka desa ini akan tertutup sungai dari sisi kanan dan kiri. Artinya desa ini terancam terisolir dan akan sulit mengulurkan bantuan logistik.
Dalam situasi Gunung Agung status awas dan desa ini pun masuk zona awas, tak nampak keraguan dan rasa cemas warga melaksanakan upacara agama di Pura Jati desa Saren.
Di Pura ini warga akan melaksanakan upacara hingga 7 Oktober ini. Itu karena Ida sesuhunan (Ida Bhatari Parahyangan) yaitu Ida Ratu Ageng dan Ida Ratu istri distanakan di Pura ini yang jadi sungsungan atau dihormati dan disembah oleh di desa Saren.
Pada ritual persembahyangan ini, warga juga sangat mempercayai akan mendapat perlindungan kepada Tuhan melalu Hyang Sesuhunan sehingga terhindar dati bahaya erupsi Gunung Agung.
Bahkan hal tersebut merupakan kebiasaan yang selalu dilakukan ketika masyarakat atau desa mengalami kabrebehan (musibah) yang mengancam keselamatan desa dan masyarakat desa.
Dalam pelaksanaan upacara persembahyangan hingga 7 Oktober nanti. Setiap hari warga menggelar persembahyangan tiada henti sejak seminggu lalu.
"Ida Bhatari kami nyerjer hingga 7 Oktober nanti saat tumpek bubuj atau wariga. Kami sudah melaksanakan rangkaian upacaranya sudah sejak sepekan lalu," aku Yadi.
Nampak di waktu senggang, sejumlah remaja putri bermain riang sambil menari di areal pelataran luar pura. Sementara para ibu-ibu terlihat begitu tenang dan sesekali membicarakan soal kondisi Gunung Agung saat ini.
Menariknya, masyarakat di desa ini takut dibawa kepengungsian lantaran justru bisa depresi dan takut malah jatuh sakit.
Mereka juga memikirkan kondisi kesehatan dan psikologis anak-anak selama dipengungsian. Kalau pun mengungsi itu hanya dilakukan mandiri bagi mereka yang punya kerabat di Denpasar. Jika tidak punya lebih baik bertahan di desa.
Hal serupa juga terjadi di desa Pempatan kecamatan Rendang Karangasem. Satu desa warganya terlihat lebih sumringah dan tak nampak murung setelah dua pekan meninggalkan desanya.
Sebelumnya warga satu desa di banjar Alasngandang ini diungsikan di posko Bale Masyarakat Kayumabua, Susut kabupaten Bangli.
"Kami semua tinggalkan posko. Karena akan melaksanakan," kata Komang Gunawan yang mengaku jauh lebih senang ada di desa walau diselimuti kecemasan akan erupsi Gunung Agung.
Menurut dia, sejumlah warga sudah mengosongkan posko sejak tiga hari lalu. Itu karena warga sudah harus mempersiapkan piodalan di pura Puseh Bale Agung jatuh pada Purnama Kapat, hari ini.
"Kalau kondisi alam normal seperti tahun sebekumnya sudah mempersiapkan rangkaian upacara sejak seminggu sebelumnya. Kakau sekarang suasananya beda jadi bisa dipersingkat," ujarnya.
Sementara Bendesa Adat Alasngandang I Komang Warsa, meyakinkan bahwa tercatat ada 487 orang warganya yang mengungsi di wilayah Bangli. Dia berharap agar usai melaksanakan upacara persembahyangan memastikan kembali kepada warganya soal wilayah zona aman.
"Intruksi Gubernur, memang Banjar kami tidak masuk zona rawan. Tetapi lokasi Desa Pempatan kami masuk KRB. Kami serahkan lagi kepada masyarakat, apakah akan kembali kepengungsian atau tidak. Karena ini masalah nyawa," tegasnya.
Terkait hari Purnama ini, pantauan hampir semua pura besar di Bali dilakukan persembahyangan bersama untuk keagungan Gunung Agung dan keselamatan semuanya.
Seperti terpantau di Pura Jagad Natha Denpasar, di mana persembahyangan dilakukan secara bergelombang dari pukul 12.00 WIB, hingga tengah malam dini hari nanti.
Baca juga:
Kodam Udayana siagakan 16.000 tentara antisipasi Gunung Agung meletus
Tenda pengungsian Gunung Agung sepi, warga diduga ke pura
Kekhusyukan warga Besakih sembahyang di tengah ancaman Gunung Agung
Puan Maharani pesan agar Gubernur Bali tak buru-buru minta bantuan asing
Anak-anak pengungsi Gunung Agung mulai rindu kampung halaman
Aktivitas Gunung Agung meningkat, 197 kali gempa dalam 6 jam
Aktivitas Gunung Agung meningkat, Gubernur Bali tetap ke Besakih