Menag Ajak Kader PDIP dan NU: Satukan Barisan Hadapi Perusak Kebhinekaan
Dia menuturkan nahdliyin dan nasionalis adalah tulang punggung tanah air yang terdiri dari kemajemukan, beragam agama dan bhineka.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghadiri perayaan khusus memperingati hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-96 secara hybrid. Dalam acara itu dia berbicara soal hubungan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan kaum nasionalis. Dia menjelaskan hubungan antar keduanya sangat dekat bahkan sebelum Indonesia merdeka.
"Singkatnya hal ini menunjukkan tokoh NU dan Kaum nasionalis adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan selalu bahu membahu untuk membangun negeri yang kita cintai ini. Sejak sebelum merdeka negeri ini," kata Yaqut, Sabtu (12/2).
-
Apa pengertian dari Dalil Naqli? Sementara itu, lain halnya pengertian dalil naqli menurut istilahnya. Dalam hal ini, dalil naqli dimaknai sebagai bukti atau alasan mengenai kebenaran dan ketidakbenaran atas sesuatu hal yang bersumber pada Alquran dan sunnah Rasulullah SAW.
-
Siapa yang mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama (NU)? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
-
Bagaimana Muhammad Nezzal ditangkap? Remaja ini ditangkap tiga bulan yang lalu di Kabatiye, yang terkait dengan Jenin di Tepi Barat, dan menjadi "tahanan administratif" selama enam bulan.
-
Kapan Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak wafat? Ia wafat di Bern, Swiss pada tanggal 10 Juli 1965 di usianya yang sudah 68 tahun.
-
Kapan Tayub di Nganjuk mulai meredup? Kesenian Tayub di Nganjuk mengalami pasang-surut. Pada tahun 1996 kesenian ini mulai meredup.
-
Kenapa YPP SCTV-Indosiar membantu Chairul? YPP SCTV-Indosiar hadir buat anak-anak seperti Chairul, karena kepedulian kita harapan mereka.
Sebab itu kata Yaqut harlah yang digelar bersama PDIP mengingatkan kepentingan agama dan nasionalisme perlu diperjuangkan secara simultan. Menjaga keseimbangan tetap terjadi dan selalu rukun serta damai.
"Dalam forum yang baik ini, saya ingin menegaskan nahdliyin dan nasionalis terlekat tanggung jawab yang luar bisa," bebernya.
Dia menuturkan nahdliyin dan nasionalis adalah tulang punggung tanah air yang terdiri dari kemajemukan, beragam agama dan bhineka. Sebab itu dia menilai tanpa kemajemukan, kebhinekaan tidak ada negeri Indonesia ini. Dia pun mengajak seluruh kader PDIP dan nahdliyin untuk berada satu barisan.
"Saya mengajak kader PDIP dan nahdliyin untuk berada pada satu barisan yang sama ketika kita dapati tualang-tualang yang ingin merusak kemajemukan, kebhinekaan dan keragaman yang kita miliki, karena itu mereka ingin menghancurkan Indonesia," ungkapnya.
"Segala upaya melenyapkan kemajemukan, kebinekaan, dan keragaman di negeri ini adalah sama membunuh Indonesia, negeri yang diproklamasikan Bung Karno ini," pungkasnya.
Baca juga:
PDIP: NU telah Menginspirasi Bung Karno untuk Memperjuangkan Kemerdekaan RI
Tingkatkan Kualitas Hidup, Ketum PBNU Ajak PDIP Merawat Bumi
Hadiri Harlah NU secara Virtual, Megawati: PDIP Terus Berjalan Beriringan dengan NU
Potret Sosok Ainun Najib, Kader NU yang Secara Khusus Diminta 'Pulang' Oleh Jokowi
Gus Yahya: NU Ingin Jadi Bagian Pembangunan Ibu Kota Negara di Kaltim