Mendagri Ingatkan Para Camat Ikut Berperan Tangani Covid-19
Seorang camat, kata dia, harus memahami tentang virus ini sehingga bisa berkontribusi menyadarkan masyarakat untuk taat terhadap protokol kesehatan Covid-19.
Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, meminta para camat ikut berperan dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Seorang camat, kata dia, harus memahami tentang virus ini sehingga bisa berkontribusi menyadarkan masyarakat untuk taat terhadap protokol kesehatan Covid-19.
Tito menyampaikannya hal itu saat memberi arahan di acara webinar nasional Mendagri Menyapa Camat Tahun 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
"Pemahaman ini saya kira penting bagi kita semua karena rekan-rekan camat adalah pengambil kebijakan dan juga pelaksana kebijakan di lapangan di kecamatannya masing-masing," ujarnya. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (23/9).
Tito menegaskan kesadaran terhadap protokol kesehatan harus dibangun. Misalnya kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak, serta menghindari kerumunan-kerumunan.
Dalam konteks tersebut, peran camat sangat diperlukan, termasuk bisa membuat kebijakan yang terkait dengan penanggulangan dan pencegahan Covid-19.
Tito juga sempat menyinggung soal inovasi-inovasi yang dibuat pemerintah daerah dalam mencegah penyebaran Covid-19 yang sangat membantu dan menjadi instrumen untuk mencegah misalnya kerumunan massa.
Tidak lupa, Mendagri juga menekankan pentingnya pemerintah daerah untuk membuat peraturan daerah (perda) yang mengatur secara khusus tentang pencegahan Covid-19.
"Banyak sekali regulasi-regulasi yang bisa dibuat agar tidak terjadi kerumunan dalam perang kita menghadapi pandemi COVID-19 ini," katanya.
Diakui Tito, tidak mudah untuk membuat masyarakat Indonesia yang jumlahnya 270 juta jiwa mengikuti apa yang disarankan untuk mencegah penularan Covid-19 sehingga membutuhkan kerja sama semua pihak.
"Buat tempat cuci tangan sebanyak-banyaknya, dibuat baik oleh pemerintah maupun bagi mereka yang mampu di semua jalan atau gang dan lain-lain. Dan saya menghargai upaya dari beberapa desa dan kelurahan yang membuat Kelurahan tangguh antiCovid-19, Desa tangguh antiCovid-19," tutup Tito.
(mdk/lia)