Mendagri sayangkan ada warga sampai menginap bikin e-KTP
Adanya warga menginap untuk membuat e-KTP terjadi di kantor Disdukcapil, Tangerang.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyayangkan sikap masyarakat baru membuat Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) setelah muncul wacana batas akhir pembuatan pada awal September 2016 mendatang. Bahkan dirinya mendapat kabar banyak warga rela antre hingga menginap.
"Kalau kita lihat di media orang sampai tidur di Dukcapil, kemarin ke mana engga mau urus," kata Tjahjo Kumolo di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (25/8).
Pemerintah, kata Tjahjo, sebenarnya telah menargetkan e-KTP dimiliki masyarakat sejak tahun 2015 lalu.
Terkait batas akhir September 2016, kata dia, itu hanya sebuah percobaan agar masyarakat memiliki e-KTP secara menyeluruh. Dia menilai pembuatan e-KTP belum menyeluruh karena masyarakat malas untuk mendatangi Kecamatan.
"Yang di kota saja engga mau datang ke kecamatan untuk rekam data saja masih 20 juta," kata dia.
Untuk diketahui, jumlah permintaan perekaman serta pencetakan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di Kabupaten Tangerang membeludak. Warga dari 29 kecamatan memenuhi kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tangerang, Kamis (25/8). Ironisnya, beberapa masyarakat sampai rela tidur di lorong hanya untuk menunggu proses pembuatan e-KTP.
Abih Sulistio misalnya, salah seorang warga di Kecamatan Kronjo sengaja mendatangi kantor Disdukcapil Kabupaten Tangerang, supaya langsung mendapatkan e-KTP.
"Sejak pagi buta saya sudah di sini, nganter anak saya yang mau bikin KTP. Saya juga sengaja datang langsung. Sebab kalau di kecamatan takut lama, kan katanya sebentar lagi habis," ungkapnya.
Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kabupaten Tangerang Dedeh Hadijah mengatakan, sejak adanya pemberian masa tenggang, Disdukcapil mampu mencetak hingga kurang lebih 700 e-KTP.
"Untuk waktu pembuatan e-KTP itu sekitar tiga menit dan memang banyak banget yang bikin surat administrasi kependudukan, terutama e-KTP terlebih sejak ada masa tenggang," ungkapnya.
Terkait masalah ketersediaan blanko, Disdukcapil Kabupaten Tangerang tak merasa khawatir.
"Memang beberapa daerah terkendala akan ketersediaan blanko, tapi Kabupaten Tangerang sudah ada blanko sebanyak 20 ribu yang kami terima dari pusat," ujarnya.