Menderita Sakit Paru-paru, Calon Haji Asal Ponorogo Meninggal Dunia di Makkah
Korban tidak sempat dilarikan ke rumah sakit.
Supiyah Ridwan Kartoinangun (76), calon haji asal Ponorogo meninggal dunia di Makkah, Arab Saudi akibat sakit paru-paru yang dideritanya. Dia meninggal dunia saat beristirahat di hotel yang ditempatinya. Meninggalnya calon haji tersebut dibenarkan oleh Kasie Haji Umroh, Kementerian Agama (Kemenag) Ponorogo, Muhammad Thohari.
Dia mengatakan, warga Jalan Cempaka, Desa Polorejo, Kabupaten Ponorogo, itu meninggal dunia saat beristirahat bersama dengan keluarganya di hotel tempatnya menginap.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Apa itu haji plus? Program haji di Indonesia mencakup sebuah skema yang dikenal sebagai haji plus. Program ini menawarkan waktu keberangkatan yang lebih cepat dibandingkan dengan haji reguler.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Siapa Raja Ali Haji? Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau dikenal dengan nama pena Raja Ali Haji lahir di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau pada tahun 1808 silam.
"Baru saja kami mendapatkan kabar. Bahwa ada satu calon jamaah haji asal Ponorogo meninggal dunia," katanya, Senin (29/7).
Saat meninggal, kata dia, korban bersama anak dan mertuanya sedang istirahat di hotel sekitar pukul 01.30 waktu Arab Saudi (WAS) atau sekitar pukul 04.30 WIB. Korban tidak sempat dilarikan ke rumah sakit. "Dini hari waktu arab atau subuh waktu sini," jelasnya.
Hasil diagnosa dokter, korban menderita sakit paru-paru. Sakitnya tersebut baru terdeteksi saat cek kesehatan kedua.
"Sudah terdeteksi saat cek kesehatan kedua kalinya. Tapi saat berangkat korban dinyatakan bisa berangkat, hanya saja dengan pengawasan khusus," ujarnya.
Tidak hanya itu, tim medis dan keluarga di Ponorogo sebenarnya telah membekali korban dengan obat-obatan sakit paru-paru. Dia mengaku, jika korban memang golongan haji beresiko tinggi sama dengan 60 persen calon haji lainnya di Ponorogo.
"Memang jemaah beresiko tinggi. Sama dengan 60 persen jamaah lainnya atau 200-an jamaah lainnya," jelas dia.
Dia mengatakan, saat ini cuaca di Arab Saudi mencapai 45 derajat. Cuaca ini dianggapnya sebagai salah satu faktor pendukung yang membuat kesehatan jemaah dapat menjadi turun.
"Kata keluarganya waktu kami takziah tadi memang korban sudah tidak mau makan. Maunya hanya minum saja. Cuacanya panas sekali mencapai 45 derajat," ungkap Thohari.
Dia menyarankan untuk calon haji lainnya untuk menjaga selalu stamina dan kesehatannya, termasuk tentang makan. "Pokoknya makan saja apa yang disediakan. Tidak usah pilih-pilih makanan," tambahnya.
Dengan meninggalnya satu calon haji dari Kabupaten Ponorogo, kini calon haji asal Ponorogo tinggal 504 orang.
Baca juga:
Seorang Calon Haji Asal Banyumas Meninggal di Tanah Suci
Gagal Berangkat Karena Hamil, Jemaah Haji Asal Aceh Menangis
21.858 Jemaah Calon Haji Embarkasi Solo Tiba di Tanah Suci
Wajah Bahagia Warga Palestina Saat Berangkat Naik Haji
Mekkah Panas Ekstrem, 1.931 Calhaj Semarang Diimbau Perbanyak Minum Air Putih