Mendikbud dukung usulan Senapati Nusantara soal Hari Keris Nasional
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid dalam pertemuan tersebut sangat mendukung langkah Senapati Nusantara dalam mengusulkan Hari Keris Nasional sesuai dengan tanggal pengakuan UNESCO pada 25 November 2005.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi menerima audiensi Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara) yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Senapati Nusantara, Hasto Kristiyanto.
Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut, Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid beserta jajarannya bertempat di ruang rapat Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
-
Kapan Ganjar Pranowo menemani Kaisar Jepang berkeliling Candi Borobudur? Pada Kamis (22/6), Kaisar Jepang, Hironomiya Naruhito berkunjung ke Candi Borobudur.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
Muhadjir yang berafiliasi dengan Kemenko PMK ini mendukung dan mengapresiasi upaya aktif Senapati Nusantara dalam melestarikan tosan aji khususnya keris Indonesia. Muhadjir juga menyampaikan siap bekerjasama dengan Senapati Nusantara dan membantu upaya pengusulan Hari Keris Nasional.
"Saya menyambut baik hal ini, ini merupakan usulan yang bagus sekali. Saya sudah dua kali pergi ke Museum Keris Solo, saya juga sudah menyampaikan kepada bapak Walikota Solo agar dilakukan riset tentang jenis berbagai macam logam dan bagaimana dulu proses produksinya. Sebetulnya banyak sekali aspek dari tosan aji yang bisa dikembangkan menjadi sebuah kajian sebagai keunggulan budaya bangsa Indonesia," kata Muhadjir, Senin sore (1/10).
"Saya menyambut baik bila ini akan ditetapkan (Hari Keris Nasional). Ayah saya seora.v dalang, juga punya koleksi tosan aji dan saya juga tahu cara perawatan keris. Tosan Aji itu bukan hal asing bagi saya. Tosan aji atau di Jawa disebut wesi aji, artinya logam mulia ini berkaitan dengan kultur kita yang perlu digali dan dilakukan riset komprehensif. Intinya agar dikembangkan menjadi narasi budaya kekayaan negeri ini dan ini di bawah Kemendikbud," sambungnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid dalam pertemuan tersebut sangat mendukung langkah Senapati Nusantara dalam mengusulkan Hari Keris Nasional sesuai dengan tanggal pengakuan UNESCO pada 25 November 2005.
"Saya kira ini pas waktunya. Sekarang ini 10 tahun inskripsi UNESCO sejak 4 November 2008 untuk warisan budaya tak benda Indonesia dan menurut kami gagasan mendorong hari keris ini sangat bagus. Salah satu tugas kita setelah diinskripsi oleh UNESCO, saya kira kita harus memuliakan itu," ujar Hilmar.
"Dengan semangat untuk melakukan edukasi dan pelestarian tradisi tosan aji ini kita kerjasama dan duduk bersama. Bulan Desember nanti kita akan kongres kebudayaan, sangat berharap Senapati Nusantara ini bisa ikut mewarnai kegiatan ini. Intinya kami siap untuk kerjasama dengan Senapati Nusantara. Saya juga sangat berkeingina adanya buku saku tentang tosan aji. Informasi mengenai itu masih kurang," ungkapnya.
Saat ini selain Keris, organisasi wayang juga sudah mengajukan penetapan Hari Wayang sesuai dengan tanggal penetapan UNESCO.
"Terkait wayang, saat ini sudah proses di Sekretariat Negara dan tinggal menunggu penetapan dari Presiden. Saya kalau melihat ini, 9 warisan budaya kita yang sudah diakui UNESCO, ke-9 nya bisa menjadi hari nasional. Sudah mendapat pengakuan dunia, maka di dalam negeri harus dirayakan melalui hari nasional," paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Senapati Nusantara Hasto Kristiyanto menyampaikan bahwa visi Senapati Nusantara adalah menjadi organisasi penggerak budaya tosan aji secara nasional dan menjadi jembatan penghubung antar lembaga terkait, serta mampu memberikan kontribusi dalam rangka pelestarian tosan aji di Indonesia.
Hasto juga menuturkan, meski organisasi yang tergolong baru, Senapati Nusantara yang berdiri sejak 2017 telah melakukan berbagai kegiatan dan terobosan serta kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan baik Kementerian, Pemerintah Daerah, Swasta, BUMN dan berbagai pihak terkait.
"Kami sudah melakukan berbagai kegiatan baik pameran maupun edukasi dan mendapat respons positif dari berbagai pihak. Hampir tiap bulan kami punya program secara nasional. Bahkan dukungan dari pemerintah daerah di setiap kota kabupaten yang memiliki tradisi keris dan tosan aji juga positif untuk kami. Kami juga bekerjasama Pemerintah Kota Solo dengan museum keris di Surakarta. Dan saat ini kami juga mendorong berdirinya museum keris di Sumenep. Kami kemarin sudah memohon kepada Bapak Presiden agar Beliau meresmikan Museum Keris Sumenep bertepatan dengan Festival Keraton Nusantara pada bulan ini," pintanya.
Hasto Kristiyanto juga menuturkan bahwa komitmen Senapati Nusantara untuk dunia tosan aji Indonesia tidak perlu diragukan. Senapati Nusantara didirikan dengan semangat kekeluargaan, semuanya dengan gotong royong. Selain berdialog, Hasto juga menyerahkan laporan kegiatan Senapati Nusantara tahun 2017 kepada Mendikbud disaksikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan beserta jajarannya.
"Senapati Nusantara juga sudah bersinergi dengan pemerintah dalam hal ini Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan (Puslitjakdikbud) Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang rencana pengusulan Hari Keris Nasional pada 28 Mei 2018. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Unesco dan untuk Senapati Nusantara diwakili Bidang Litbang," pungkasnya.
Seperti diketahui dasar yang diajukan Senapati Nusantara dalam pengusulan Hari Keris Nasional yakni 25 November. Tanggal ini bertepatan dengan pengakuan UNESCO terkait keris sebagai a masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity (karya agung lisan tak Benda barisan kemanusiaan) tahun 2005. Dampak dari penghargaan UNESCO tersebut sangat luas bagi dunia perkerisan di Indonesia. Semenjak pengakuan tersebut, dunia perkerisan semakin berkembang luas.
Baca juga:
Cara Kemendikbud agar pelajaran Matematika tak lagi menakutkan siswa
51 Pegiat seni dan budaya raih penghargaan dari Kemendikbud
Pemda yang angkat guru honorer bakal dikenakan sanksi
Pemprov Sumbar & Kemendikbud lestarikan silat Minangkabau lewat Silek Art Festival
Sebelum dicopot, kepsek TK muridnya pawai bercadar sudah diperingatkan Mendikbud