Menengok proses produksi lilin altar di Malang
Perayaan Hari Raya Natal masih sekitar dua minggu lagi, namun sejak dua bulan terakhir industri lilin di Malang sudah sibuk memenuhi pesanan. Lilin jenis altar atau bentuk batang banyak diproduksi untuk persiapan perayaan Hari Raya kaum Nasrani tersebut.
Perayaan Hari Raya Natal masih sekitar dua minggu lagi, namun sejak dua bulan terakhir industri lilin di Malang sudah sibuk memenuhi pesanan. Lilin jenis altar atau bentuk batang banyak diproduksi untuk persiapan perayaan Hari Raya kaum Nasrani tersebut.
"Sudah seminggu lalu mulai kirim ke Surabaya, Kupang, Maluku, Atambua dan Irian Jaya, tetapi produksinya sudah sekitar dua bulan lalu," kata Emi Indayati, koordinator pekerja industri lilin di Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Selasa (6/12).
Emi bersama 15 orang karyawan lainnya sibuk bekerja sesuai bagian masing-masing. Beberapa mengurus produksi, sementara sisanya menyelesaikan pengepakan sebelum dikirim kepada pelanggan.
Empat buah mesin mencetak lilin jenis batang dan pluntir yang biasa digunakan di altar gereja. Empat mesin tersebut dioperasikan oleh dua orang yang sekaligus menyiapkan bahan-bahan sebelum dicetak.
Dua mesin menghasilkan lilin ukuran sedang warna putih, sementara dua mesin lagi untuk produksi lilin pluntir warna-warni yang lebih kecil. Sedangkan untuk lilin ukuran besar atau ukuran tertentu menggunakan cetakan khusus, termasuk lilin dengan karakter sesuai pesanan pelanggan.
Setiap mesin dapat langsung menghasilkan puluhan lilin dalam sekali proses cetak. Hanya butuh waktu sekitar 15 menit untuk sekali cetak.
Pembuatan lilin diawali dari pemanasan bahan hingga diperoleh bentuk yang mirip seperti air biasa. Mesin secara otomatis telah menyediakan benang sumbu di setiap lubang cetakan. Bahan lilin yang masih mendidih selanjutnya dituang ke lubang-lubang tersebut.
"Ditunggu sampai dingin, beberapa menit saja. Di tengah-tengahnya juga ada air mengalir yang membantu pendinginan," kata Deni, pekerja di bagian produksi.
Mesin semi manual tersebut akan mendorong lilin-lilin yang sudah terbentuk ke permukaan. Begitu handel mesin diputar, berlahan-lahan batang lilin muncul secara bersamaan.
Pekerja kemudian memotong di bagian sumbunya dan membersihkan sisa-sisa bahan yang tumpah di cetakan. Sisa-sia itupun kembali dipanaskan untuk kembali digunakan.
Beberapa orang selanjutnya bertugas merapikan sumbu dengan memotong secara merata. Lilin yang sudah rapi, selanjutnya dimasukkan ke dalam kardus dan dikirimkan ke pelanggan.