Mengaku diteror, Habib Novel 6 kali dapat kiriman paket gelap
Dia menyebutkan kiriman paket tersebut tidak ada yang berani disentuh dan dibuka. Karena takut ini tindakan teror yang sengaja ditujukan kepadanya.
Ketua Lembaga Dakwah Front Pembela Islam (FPI) Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin, mengaku diteror orang tak bertanggung jawab berupa kiriman paket gelap yang dikirim ke kediamannya di Jalan Pejaten Barat, RT 015 RW 008 Kelurahan Pejaten Barat, Jakarta Selatan.
Novel mengaku tidak hanya sekali mendapat aksi teror paket gelap tersebut, tetapi sudah enam kali sampai dengan hari Jumat kemarin.
"Sampai hari ini saya sudah dapat teror enam kali. Setiap ada kiriman paket ke rumah saya tolak dan balikin lagi ke pengirimnya," kata Novel saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (26/5).
Dia menyebutkan kiriman paket tersebut tidak ada yang berani disentuh dan dibuka. Karena takut ini tindakan teror yang sengaja ditujukan kepadanya.
"Kita tolak semua paket yang datang dan gak ada yang berani pegang serta buka paket tersebut. Kiriman pertama itu hari Selasa (23/5) kemarin, kebetulan yang terima istri karena saya lagi gak di rumah, lantas saya buang aja itu paket," jelasnya.
Atas kejadian tersebut Novel beserta keluarga meninggalkan rumah dan mengungsi ke tempat yang tidak diberitahu lokasinya kepada publik. Hal tersebut diakuinya untuk menjaga keamanan keluarga dari ancaman teror orang tak bertanggung jawab.
Novel juga mengaku akan melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian. "Bersamaan dengan ini, saya melalui ACTA akan melaporkan kejadian kiriman paket gelap ini kepada pihak kepolisian," imbuhnya.
Dia juga menjelaskan kiriman paket gelap tersebut berasal dari alamat Villa Inti Persada Blok 08 No 3 Pamulang Timur, Tangerang Selatan. Ia mengaku nomor telepon yang tercantum di paket tersebut juga tidak bisa dihubungi tidak tidak bisa dihubungi.
"Pengirim tidak bisa dihubungi, nomor handphone palsu, tidak jelas siapa pengirimnya," tutupnya.