Mengamuk dan bacok tetangga lagi, Sarifudin akhirnya ditembak mati
Polisi melepaskan tiga tembakan buat mengakhiri hidup Sarifudin.
Ulah Sarifudin, warga Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur, akhirnya terhenti. Dia ditembak mati polisi lantaran kembali membacok warga dengan parang.
Sebelumnya, Minggu (17/7) dini hari kemarin, Sarifudin mengamuk di rumahnya tanpa alasan. Ulah Sarifudin sudah berlangsung sepekan terakhir. Sarifudin yang kalap menombak dan membacok istrinya, Jumiati (32), hingga tewas. Empat tetangganya ingin mengamankannya ikut dibacok. Satu warga di antaranya ikut tewas.
Pengepungan Sarifudin berlangsung dramatis. Keterangan dihimpun, saat diburu polisi, Sarifudin sekitar pukul 11.00 WITA tadi, dilaporkan warga berada kembali di sekitar tempat tinggalnya, sambil mengacungkan parang. Polisi dari unit Reskrim Polsekta Sungai Kunjang dan Satuan Reskrim Polres Samarinda bergegas mengepungnya.
Seorang warga ingin merebut parang di tangan Sarifudin, meski sempat menghindar akibat amukan Sarifudin, ikut dibacok sehingga terluka di bagian pipinya. Kepolisian yang berupa menangkap, juga nyaris ditebas parang.
Situasi berlangsung dramatis. Akhirnya Sarifudin, ditembak di bagian lengan, tetapi masih menggenggam parang. Tembakan kedua menyasar kakinya, Sarifudin masih berusaha bangkit. Akhirnya, dia pun ditembak di bagian badannya untuk menghentikan langkahnya.
"Ya benar, pelaku meninggal. Ya, akhirnya ditembak (dilumpuhkan dan meninggal) karena sudah mengancam jiwa raga orang lain," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono, saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (18/7) siang.
Dalam kesehariannya belakangan ini, Sarifudin yang kerap disapa Udin itu, memang meresahkan masyarakat.
"Ya meresahkan, karena bawa sajam dan mengejar orang. Kejadian yang pertama kan, sudah meninggal 2 orang (istri dan tetangganya)," ujar Sudarsono.
Dari foto-foto yang tersebar di media sosial, pelaku Sarifudin terluka tembak di lengan dan badannya. Sekitar tiga peluru tajam bersarang di tubuhnya.
Kanit Reskrim Polsekta Sungai Kunjang, Iptu Heru Santoso, saat dikonfirmasi menerangkan, Sarifudin diperkirakan tewas dalam perjalanan ke RSUD Abdul Wahab Syachranie, Samarinda.
"Di lokasi, setelah tembakan menghentikan dia, dia masih hidup. Diperkirakan dia meninggal di perjalanan. Soal motifnya ya belum tahu. Tapi, dari keterangan warga, dia lagi belajar ilmu," kata Heru.