Mengenal Mr Kalend Osen perintis kampung Inggris di Pare Kediri
Kalend mengatakan orang yang belajar padanya tidak peduli umur, semua ditargetkan belajar selama 6 bulan.
Siapa yang tidak kenal dengan kampung Inggris di Pare Kabupaten Kediri–Jawa Timur. Hampir semua orang di Nusantara ini mengenalnya terutama dengan Mr Kalend. Sebab dari 22 ribu lebih murid Mr Kalend di Jl Anyelir Dusun Singgahan, Desa Pelem, Kecamatan Pare tersebar dari Sabang sampai Merauke, bahkan mancanegara.
Rasa penasaran terhadap sosok Mr Kalend membuat merdeka.com ingin mencari informasi tentang kesuksesannya. Bertemu di kantor Basic English Course (BEC), pria yang bukan warga asli Pare ini menceritakan alasan mendirikan tempat kursus bahasa Inggrisnya itu.
"Saya pikir hidup itu tidak perlu terlalu menggebu-nggebu. Pola pikir kita sederhana saja, dan tidak terlalu berfikir tentang apa yang akan dicapai nanti. Cuma kita bagaimana memelihara tugas dengan baik, istiqomah. Supaya orang yang belajar di sini seberhasil mungkin," kata Mr Kalend.
Dia berharap, setiap orang yang belajar di Pare harus membawa segudang ilmu bahasa Inggris. Oleh karena itu dia berusaha keras agar anak didiknya sukses belajar bersamanya.
"Kasihan orang ke sini jauh-jauh kalau dia pulang tidak bawa apa-apa. Coba kita bayangkan diri kita sendiri seperti orang itu apakah tidak akan kecewa," ujarnya.
Lelaki kelahiran Desa Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara, 4 Februari 1945 mengaku, tidak mengharap apa-apa dari apa yang telah dia lakukan. Dia hanya berharap ridho Yang Maha Kuasa.
"Kita dipinjami (Tuhan) ilmu yang sedikit ini, kan bukan milik kita, maka kalau dipinjami kan harus dikembalikan. Agar bermanfaat dan bisa langgeng maka saya membuat tempat belajar ini," ungkapnya.
Dia mengatakan orang yang belajar padanya tidak peduli umur, semua ditargetkan belajar selama 6 bulan.
"Memang target kita adalah rata-rata kursus, target kita terhitung lama yakni 6 bulan. Bahkan dilain tempat ada yang satu bulan, ada seminggu dua minggu. Enam bulan itu sebenarnya masih banyak kurangnya. Cuma bagaimana orang lebih lama bertahan dari itu," jelasnya.
Dari waktu yang ditentukan 6 bulan tersebut ternyata banyak juga yang ingin mengulang. Alasannya untuk memperlancar bahasa Inggris.
"Tidak puas dengan hasil kemarin, kurang lancar, banyak juga yang mengulang. Bahkan ada diantaranya yang sudah berkeluarga. Bahkan tiga anak saya sudah beberapa kali mengulang," tegasnya.
Menyinggung soal anak, Mr Kalend menceritakan bahwa tiga anaknya sudah menjadi guru di tempat kursus yang dia dirikan.
"Anak saya tiga sudah mengajar di sini, generasi penerus sudah disiapkan. Kita pegang amanah, tidak mudah manusia diberi seperti ini oleh Allah. Anak-anak saya beri pesan, kalau melihat langkah saya bagus pelihara, ikuti. Dan Alhamdulillah anak saya semua nurut. Mereka mau kerja apalagi, ini pekerjaan sudah dijamin oleh Allah," tuturnya.
Baca juga:
Kreatif, alasan anak jalanan di Sekolah Master Depok dapat beasiswa
Pria ini tiap hari kerja jalan kaki 112 km demi istrinya yang sakit
Kisah perjuangan penderita downsyndrom temui nenek mau meninggal
Cerita bidan di pelosok Bekasi, gotong ibu melahirkan naik getek
Pemuda ini nikahi putri Aa Gym dengan mas kawin hafalan Quran 30 Juz
-
Apa yang dilakukan komunitas ini untuk menanamkan budaya gemar membaca? Menanam budaya gemar membaca Mengutip Liputan6, Kamis (5/10) kegiatan yang dilakukan komunitas ini tak hanya sebatas mengenalkan berbagai bahan bacaan di buku.Namun mereka juga bergerak untuk menanamkan budaya gemar membaca karena hal tersebut terbilang sulit.
-
Kenapa Jalan Suryakencana punya kisah multikultural? Sejak ratusan tahun lalu warga Tionghoa hidup berdampingan dengan kaum pribumi.
-
Bagaimana Syekh Wasil mendekati masyarakat dalam penyebaran Islam di Kediri? Saat pertama kali datang ke Kediri, Syekh Wasil tidak secara langsung menyebarkan Islam ke masyarakat. Ia menggunakan pendekatan tertentu, yakni memulai dakwahnya dengan mendekati para raja yang saat itu berada dalam masa pemerintahan Prabu Sri Aji Jayabaya.
-
Bagaimana Bahasa Indonesia membantu masyarakat Indonesia berbagi cerita dan tradisi dari berbagai daerah? Dengan menggunakan Bahasa Indonesia, masyarakat Indonesia dapat berbagi cerita, tradisi, dan kekayaan budaya dari berbagai daerah dengan cara yang lebih mudah dan efektif.
-
Kapan komunitas Wara-wiri Mengajar dibentuk? Sebelumnya Wara-wiri Mengajar berangkat dari sebuah taman baca masyarakat yang dibentuk sejak 2017 lalu.
-
Dimana kamu bisa melihat pemandangan indah di Kediri? Gunung Kelud merupakan destinasi wisata di Kediri nomor dua yang wajib untuk Anda kunjungi. Pemandangan indah dari gunung ini tersaji sejauh mata memandang.