Mengikat Janji Suci Meski Terusik Pandemi
Mereka mulanya berencana menggelar pesta mengundang ribuan orang di Semarang, Jawa Tengah pada Agustus 2020. Persiapan sudah matang dilakukan. Mulai dari gedung pernikahan, katering hingga busana kedua mempelai.
Rencana Aghnia dan Andya menggelar pesta pernikahan disaksikan keluarga besar kandas. Pandemi Covid-19 membuat mereka mengubah haluan.
Mereka mulanya berencana menggelar pesta mengundang ribuan orang di Semarang, Jawa Tengah pada Agustus 2020. Persiapan sudah matang dilakukan. Mulai dari gedung pernikahan, katering hingga busana kedua mempelai.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Pandemi menyerang bulan Maret dan semua rencana gagal total," kata Aghnia bercerita melalui sambungan telepon kepada merdeka.com.
Aghnia sempat berharap, pandemi Covid-19 mereda sehingga mimpinya tetap bisa terwujud. Namun penyebaran virus Corona di Indonesia malah semakin masif. Mereka pun mempercepat waktu pernikahan dan digelar pada Juni 2020.
Persiapan dilakukan sangat cepat. Berkas pernikahan pun diurus dengan kilat. Satu minggu mengurus di Kantor Urusan Agama. Rencana menikah di kampung halaman Semarang, Jawa Tengah pun berpindah ke Tangerang Selatan, Banten. Orang tua Aghnia yang berdomisili di kota lumpia itu pun tidak bisa menyaksikan pernikahan secara langsung.
"Ayah yang seharusnya menikahkan anaknya, digantikan kerabat dekat," ucap Aghnia, lirih.
Kakak perempuannya yang tinggal di Bangkok dan adiknya tinggal di Kairo, Mesir, juga tidak bisa terbang ke Indonesia. Semua dilakukan demi menjaga dan meminimalisir adanya penyebaran virus Covid-19.
Malam hari sebelum Andya mengucapkan ijab qabul, Aghnia menangis. Perasaannya campur aduk. Sedih karena tidak bisa disaksikan langsung oleh orang tua dan kakak adiknya. Tetapi, "Bahagia, karena akhirnya saya sebentar lagi menikah dengan lelaki pilihan saya," ungkap Aghnia.
Momen sakral itu pun akhirnya tiba. Hanya 15 orang yang hadir di hari bahagia. Mereka yang hadir di lokasi adalah tiga keluarga dari pihak Andya, keluarga adik dari ibu Aghnia, dan seorang kerabat.
Orang tua Aghnia turut hadir menyaksikan secara virtual melalui aplikasi zoom. Begitu pula dua saudara kandungnya. Pukul 11.01 WIB Andya membacakan akad.
"Ibu saya menangis sejadi-jadinya, terdengar di seluruh penjuru rumah dan terdengar oleh sahabat dan kerabat yang menyaksikan pernikahan melalui aplikasi Zoom," lirih Aghnia.
Acara berlangsung kurang dari 1 jam. Khidmat, sederhana, dan intim. Sahabat dan kerabat dari berbagai lokasi hadir di zoom. Jakarta, Banten, Bandung, Jogja, Norwegia, Amerika, dan Turki. Selepas akad, tawa lepas Aghnia dan Andya menyapa mereka, satu per satu.
Betapa kebahagiaan yang mungkin tidak akan pernah dirasakan pada pesta pernikahan normal yang mengundang tamu 500 hingga 1.000 orang.
"Mereka lah yang menjadi sumber kebahagiaan kami berdua. Di situ, saya bersyukur. Betapa pernikahan adalah momen sakral, intim," tutur Aghnia menutup perbincangan.
(mdk/rnd)