Mengintip Ruang Rehat Pasien RSJ Grogol Usai Beraktivitas
Saat ini, pasien yang menginap di wisma tersebut berjumlah 12 orang yakni 11 pasien laki-laki dan satu orang pasien perempuan.
Wisma, merupakan tempat untuk para pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr. Soeharto Heerdjan, Grogol, Jakarta Barat, melakukan istirahat usai melakukan aktivitas dalam satu hari. Mereka mulai melakukan kegiatan sejak pagi hari pukul 05.00 WIB yakni Salat Subuh berjemaah hingga pukul 15.00 WIB.
Alasan para pasien rehabilitasi menginap di wisma agar bisa mengikuti kegiatan yang sudah di mulai sejak pagi.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Di mana Gudeg Jogja Bu Iin berada? Sebuah kedai angkringan di Perumahan Taman Kota, Jakarta Barat, menjadi buruan para pecinta kuliner di ibu kota.
-
Dampak apa yang ditimbulkan oleh hujan disertai angin kencang di Jogja? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
"Ini adalah tempat untuk menginapnya para peserta rehab, yang mana setelah mereka selesai mengikuti kegiatan daycare, mereka kembali ke sini (penginapan). Yang harapannya adalah tidak pulang-pergi untuk ke rumahnya yang jauh," kata Petugas Rehabilitasi RSJ Dr. Soeharto Heerdjan, Susi, Sabtu (14/12).
"Ada yang dari luar daerah, ada juga yang dari Bekasi. Karena kondisi kami kegiatan itu kan setengah 8, kalau misalkan terlambat, berarti mereka tidak mengikuti beberapa kegiatan, jadi akan sangat amat disayangkan dengan kondisi ke sini itu pasti macet. Jadi diharapkan yang rumahnya jauh menginap, jadi bisa mengikuti kegiatan dari awal," sambungnya.
Bukan hanya agar mereka bisa mengikuti kegiatan saja. Tapi juga agar para pasien ini dapat dikontrol untuk meminum obat yang memang harus mereka minum.
"Seperti terapi juga untuk pengontrolan mereka susah minum obat, terus di rumah juga mereka tidak bisa diatur, tapi di sini (RSJ) dibantu, karena kami memiliki beberapa petugas," ujarnya.
Namun, wisma atau tempat mereka menginap ini bukan disediakan secara cuma-cuma. Setiap bulannya mereka harus membayar sewa sesuai dengan kelas masing-masing ruangan.
Kamar kelas III, pihak RSJ telah mematok harga sebesar Rp 850 ribu per orang. Di kamar itu, hanya di fasilitasi kamar mandi, Air Conditioner (AC) serta dispenser atau tempat air. Untuk kamar kelas III ini, dihuni oleh empat hingga enam orang.
"Kami juga punya kelas II, ini ada fasilitasnya isi kamarnya ada 2-3 kasur dan kamar mandi dalam dan juga AC. Untuk kelas II harganya Rp 1.250 ribu perbulan," sebutnya.
Lalu, untuk sewa kamar kelas I lumayan mahal. Karena, di kamar tersebut hanya diisi oleh satu orang saja dengan fasilitas yang lebih yakni televisi dan kasur berjenis spring bed.
"Kami juga punya kelas I, kalau kelas I personal, ada ruang tamu, ada tvnya, di dalam ada juga kamar spring beth, AC, untuk harganya ini Rp 2.250 perbulan," ujarnya.
Harga dari masing-masing kamar tersebut di luar dari biaya mereka makan dalam sehari-hari. Karena, untuk biaya makan mereka sehari-hari itu dikenakan biaya tambahan lagi sebesar Rp 950 per orang.
Di wisma tersebut, mereka menyediakan enam ruangan kamar dengan total 24 kasur. Untuk laki-lakinya, mereka ditempatkan di lantai 2 dan untuk perempuan di tempatkan di lantai bawah.
Bukan hanya menyediakan kamar saja, di wisma tersebut juga disediakannya ruang untuk menonton televisi bersama, ruang makan bersama, perpustakaan serta adanya fasilitas untuk pasien berolahraga berupa tenis meja atau pingpong.
"Untuk makan bersamanya semuanya di sini, jadi kalau yang di atas untuk kamar laki-laki yang di bawah untuk kamar perempuan. Jadi di saatnya waktu makan harus semua kumpul dan turun di sini," jelasnya.
"(Model kamar) sama yang di atas sama yang bawah, yang beda itu di atas laki-laki, bawah perempuan. Tapi di atas ada musala juga untuk berjemaah, karena di sini diwajibkan harus salat berjemaah untuk yang muslim," tambahnya.
Saat ini, pasien yang menginap di wisma tersebut berjumlah 12 orang yakni 11 pasien laki-laki dan satu orang pasien perempuan. "Karena sekarang bulan Desember banyak yang cuti," tutupnya.
Baca juga:
Perjuangan Berat Pendamping Penyintas Bipolar
Berkenalan Dengan Pengidap Bipolar
Sebelum Dipulangkan, Pasien RSJ Solo Jalani Rehabilitasi dengan Melukis
511 Penderita Gangguan Jiwa Stadium Berat di Jateng Dipasung
Dampak Kecanduan HP, 2 Remaja Alami Gangguan Jiwa dan Tak Nyambung Diajak Bicara
Gara-Gara Kecanduan Game HP, 3 Anak di Semarang Jalani Terapi Gangguan Jiwa