Mengungkap peran 'orang penting' MCA Family yang diciduk di Sumut
Saat ditangkap, pelaku sempat mencoba untuk melarikan diri dan menghilangkan barang bukti agar tidak terlacak jejaknya oleh petugas.
Polisi menangkap pria bernama Bobby Gustiono di kediaman mertuanya yang berada di Serdang Begadai, Sumatera Utara. Bobby diduga merupakan orang penting dalam kelompok The Family MCA.
Bobby memiliki dua akun di Facebook atas nama 'Bobby Siregar dan Bobby Gustiono' untuk melakukan ujaran kebencian. Pelaku ternyata salah satu admin dan pengelola dari tiga akun group Facebook dari MCA.
-
Apa saja contoh kata-kata minta maaf kepada orang tua? Berikut kata-kata minta maaf kepada orang tua yang tulus dan menyentuh hati, bisa menjadi rekomendasi Anda: 1. “Tidak ada kata paling indah apabila belum memohon maaf langsung kepada orang tua yang telah berjasa kepadaku dari lahir hingga aku dewasa. Ibu, Ayah, maafkan aku apabila aku banyak berdosa kepada Ibu dan Ayah.”
-
Apa yang membuat kata-kata putus sama pacar terasa menyayat hati? Kata-kata putus sama pacar akan mewakili perasaan Anda saat menjalani hubungan dengannya. Kata-kata putus sama pacar memang memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka mampu membuat hati terasa sedih, hancur, dan terkadang sulit untuk sembuh.
-
Kenapa liburan keluarga itu penting? Liburan bersama keluarga adalah waktu yang sangat dinantikan oleh banyak orang. Ini adalah kesempatan untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari, mempererat ikatan keluarga, dan menciptakan kenangan indah yang akan dikenang sepanjang hidup.
-
Kenapa kata-kata keluarga Islami penting? Kata-kata keluarga Islami memiliki peran penting dalam membentuk dan memperkuat fondasi nilai-nilai agama dalam keluarga.
-
Kapan keluarga itu dibantai? Penggalian di Yaroslavl dari 2005-2006 menyatakan pembantaian itu terjadi pada Februari 1238.
-
Apa yang Djarot katakan tentang keterlibatan keluarga Jokowi di politik? “Mulai dari anaknya, menantunya, mungkin cucunya, mungkin saudaranya akan disiapkan,” kata Djarot. Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
Direktur Tindak Pidana Siber (Dittipid Siber) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Fadil Imran mengungkapkan pelaku memiliki tugas khusus selain menyebarkan ujaran kebencian, yaitu bertugas memberikan laporan akun lawan agar disuspend atau dinonaktifkan.
"Bahkan, pelaku mampu, menonaktifkan lebih dari 300 Akun Facebook setiap bulannya," ujar Fadil di Jakarta, Senin (5/2).
"Pelaku yang menggunakan Profile Picture 'seorang anak kecil' di Akun FB Bobby Siregar dan Bobby Gustiono. Selain sering memposting Hate Speech, SARA dan hoaks ke group-group FB yang diikutinya (lebih dari 50 group FB)," tambah dia.
Fadil mengungkapkan tugas lain yang dijalani pelaku adalah kerap kali memberikan tutorial atau pelatihan kepada anggota grup-nya. Hal itu diajarkan agar para anggotanya itu bisa membuat akun Facebook palsu yang seolah asli dengan mencuri identitas orang lain.
"Seolah-olah asli dengan mengambil identitas orang lain, E-KTP, SIM, Paspor. Melalui Google agar tidak disuspend," tegas dia.
Saat ditangkap, pelaku sempat mencoba untuk melarikan diri dan menghilangkan barang bukti agar tidak terlacak jejaknya oleh petugas.
Atas perbuatannya pelaku disangkakan dengan Pasal 45A ayat (2) Jo pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau pasal 16 Jo pasal 4 huruf b angka 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan/atau pasal 207 KUHP Penghinaan terhadap Penguasa atau Badan Umum, dengan ancaman enam tahun bui.
Seperti diketahui, Dittipid Siber Bareskrim Polri menangkap enam orang pelaku ujaran kebencian dan membuat berita bohong yakni Rizki Surya Dharma (35), Ramdani Saputra (39), Yuspiadin (24), Ronny sutrisno (40) dan Tara Arsih Wijayani (40). Enam orang tersebut tergabung dalam Muslim Cyber Army (MCA).
MCA sendiri ternyata mempunyai empat kelompok jaringan yang mempunyai kerja masing-masing kelompok tersebut. Pertama, kelompok The Family MCA yang mempunyai sembilan orang admin dalam group tersebut bertugas untuk merencanakan dan mempengaruhi member lain.
Yang kedua yaitu kelompok Cyber Moeslim Defeat Army yang memiliki 145 member, dalam kelompok tersebut bertugas untuk melakukan setting isu hoax yang akan diviralkan. Selanjutnya yaitu Kelompok Snipper yang mempunyai 177 member dalam kelompok itu bertugas untuk menyerang seseorang atau kelompok yang diduga lawan MCA. Dan yang terakhir yaitu MCA United yang merupakan grup terbuka bagi siapa yang memiliki visi-misi MCA.
Baca juga:
Ketua Fraksi PKS DPR: Hoaks sudah timbulkan instabilitas bangsa
Polisi klaim isu penyerangan tokoh agama mereda usai MCA ditangkap
Satgas Nusantara ungkap MCA & eks Saracen sebarkan hoaks penganiayaan ulama
Polisi tangkap satu 'orang penting' di MCA Family
Polri sebut MCA ingin buat opini pemerintah gagal kelola negara