Mengungkap Potensi Gempa Bumi akibat Sesar Garsela
Gempa bumi masih berpotensi terjadi di Kabupaten Garut. Hal ini didasarkan pada keberadaan patahan aktif yang terdapat di dalam tanah. Memiliki panjang tidak kurang dari 42 kilometer, membentang dari selatan Garut hingga selatan Bandung. Patahan ini disebut sesar Garut Selatan atau Garsela.
Gempa bumi masih berpotensi terjadi di Kabupaten Garut. Hal ini didasarkan pada keberadaan patahan aktif yang terdapat di dalam tanah. Memiliki panjang tidak kurang dari 42 kilometer, membentang dari selatan Garut hingga selatan Bandung. Patahan ini disebut sesar Garut Selatan atau Garsela.
Bupati Garut, Rudy Gunawan menyatakan, di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang, sudah beberapa kali terjadi gempa dengan skala kecil. Hasil kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), wilayah itu terdapat sesar Garsela.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
"Saya berdiskusi dan sengaja mengundang PVMBG, bahwa ternyata ada beberapa gempa kecil, kecil sekali, itu di Kecamatan Pasirwangi dan Kecamatan Samarang," kata Rudy saat menerima kunjungan dari PVMBG, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Garut, Senin (5/12). Dikutip dari Antara.
Sementara iut penyelidik Bumi Madya, PVMBG Badan Geologi, Kementerian ESDM, Supartoyo menyatakan, ada dua sumber gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Garut. Yakni di laut yang berasosiasi dengan zona subduksi atau salah satu sumber gempa bumi utama di Indonesia yang disebut dengan zona penunjaman. Kedua, potensi gempa dari patahan aktif di darat yang disebut dengan sesar Garsela.
"Jadi ada dua sumber gempa bumi yang ada di wilayah Kabupaten Garut, pertama yang di laut yang berasosiasi dengan zona subduksi atau zona penunjaman, kedua adalah patahan aktif yang terletak di darat yang disebut sesar Garsela yang tersebar di sekitar Kecamatan Pasirwangi," beber Supartoyo.
Dia menjelaskan wilayah selatan Garut terdapat zona subduksi yang saat ini sedang cukup aktif dibuktikan dengan adanya gempa pada 12 November lalu, kemudian terulang kembali pada 3 Desember 2022 yang mengakibatkan beberapa bangunan rusak ringan.
Sementara itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menuturkan, sesar Garsela rata-rata kekuatannya kecil, bermagnitudo di bawah 5,0. Meski demikian, salah satu struktur sesar paling aktif di Jawa Barat ini dapat berpotensi menyebabkan kerusakan.
"Satu hal yang patut diwaspadai bahwa meskipun magnitudonya kecil, tetapi karena sangat dangkal maka dapat merusak. Banyak kasus gempa kekuatan di bawah 5,0 dan menimbulkan kerusakan," kata Daryono.
Menurut BMKG, gempa sering terjadi di zona Sesar Garsela namun magnitudonya rata-rata tidak sampai melebihi 5,0. Kendati demikian, guncangan akibat gempa di zona sesar itu seringkali dirasakan oleh masyarakat karena pusatnya sangat dangkal.
Seeperti pada Minggu (1/11), Kabupaten Bandung dan Garut di Provinsi Jawa Barat menghadapi gempa tektonik dengan magnitudo 4,0.
Episenter gempa tersebut berada di darat pada koordinat 7,20 LS dan 107,60 BT, sekira 21 km arah tenggara Kabupaten Bandung, pada kedalaman lima kilometer.
Guncangan akibat gempa itu dirasakan di Pengalengan dengan intensitas III MMI, terasa seakan ada truk berlalu.
Di Ciparay, Majalaya, Baleendah, Soreang, dan Parompong getaran gempa terasa dengan intensitas II MMI, membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Daryono menjelaskan bahwa gempa yang berpusat di Sesar Garsela juga terjadi di Rancaekek dan Nagreg pada 18 Juli 2017.
Saat itu gempa mengakibatkan kerusakan pada Control Room Kamojang 4 milik Pertamina Geothermal Energy serta beberapa rumah warga di Kecamatan Ibun dan Kertasari.
Jika mengamati klaster gempa-gempa yang terjadi di Garut selatan, Daryono mengatakan, maka polanya tampak berarah barat daya–timur laut.
Dia menjelaskan bahwa struktur Sesar Garsela jalurnya memanjang dari selatan Garut ke selatan Bandung.
Aktivitas gempa yang terjadi di zona itu dominan memiliki mekanisme sumber sesar geser.
Jika ditarik garis lurus yang panjangnya sekitar 42 kilometer, Zona Sesar Garsela terbagi dalam dua segmen, yaitu Segmen Rakutai dan Segmen Kencana yang sama-sama aktif.
Menurut Daryono, hingga saat ini belum diketahui laju pergeseran sesar dan magnitudo tertarget yang dapat dilepaskan oleh Sesar Garsela.
(mdk/cob)