Menhub: 5 Tahun Mendatang KRL Jogja-Solo sampai Kutoarjo-Madiun
Kemenhub juga membangun Depo KRL di Solo Jebres sebagai tempat perawatan dan peningkatan kualitas layanan KRL Jogja-Solo.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mengembangkan pelayanan angkutan umum Kereta Rel Listrik (KRL) Jogja - Solo. Pada tahun 2022 Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub tengah mengerjakan perpanjangan elektrifikasi jalur KA dari Solo Balapan - Solo Jebres - Palur sepanjang 6,2 Kilometer.
Kemenhub juga membangun Depo KRL di Solo Jebres sebagai tempat perawatan dan peningkatan kualitas layanan KRL Jogja-Solo.
-
Kenapa Jembatan Kereta Api Rancagoong bikin merinding? Bukan karena tempat tersebut angker, namun karena sempitnya jembatan dan tidak adanya pembatas di sisi kanan dan kiri jembatan.Ketinggian jembatan juga mencapai puluhan meter, sehingga para pengguna roda dua yang melintasi jembatan wajib berhati-hati.
-
Kenapa di rel kereta api ditaruh batu? Kenapa di rel kereta api ditaruh batu? Soalnya kalau ditaruh duit nanti pada diambil.
-
Kapan puncak kejayaan pecel di kereta api? Kuliner tradisional pecel pernah merajai menu makanan di rute kereta api jarak jauh pada rentang tahun 1980 sampai 2010-an.
-
Apa yang menjadi ciri khas jalur kereta api Rangkasbitung - Pandeglang saat ini? Rel bahkan sudah ditumbuhi pohon di bagian tengahnya yang berarti usia rel sudah lebih tua dari tumbuhan besar tersebut.
-
Kapan Inul Daratista seringkali naik kereta api? Tiap kali Inul berangkat syuting dan memposting sesuatu, ia selalu terlihat nyaman menggunakan kereta api.
-
Apa yang terjadi pada kereta api dari Surabaya di Rancaekek, Bandung? Kereta ini dijadwalkan tiba di stasiun pukul 20:00 WIB, namun hingga jam menunjukkan waktu tersebut kereta tak kunjung muncul. Jangankan fisiknya, suara, kepulan asap sampai lampunya saja tidak tampak dari kejauhan.
"Lima tahun mendatang KRL Jogja-Solo akan terus dikembangkan sampai ke Kutoarjo dan Madiun,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat menghadiri kegiatan ‘Perjalanan 1 Tahun KRL Jogja - Solo’, di Stasiun Solo Balapan, Sabtu (12/3).
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan peluncuran Kartu Multi Trip (KMT) oleh PT KAI Commuter Indonesia (KCI) di Sky Bridge Stasiun Solo Balapan.
Budi mengatakan, setahun sejak beroperasi, KRL Jogja-Solo telah mengangkut lebih dari 2 juta penumpang. Ke depan, Menhub berjanji untuk terus meningkatkan waktu tunggu kedatangan antar kereta (headway) menjadi lebih singkat, sehingga dapat semakin meningkatkan kapasitas penumpang per tahunnya.
"Sekarang headwaynya masih 30 menit. Selanjutnya akan dipersingkat hingga 5 menit yang akan meningkatkan kapasitas penumpang hingga 6 kali lipat,” ujar dia.
Budi menginginkan angkutan massal KRL menjadi andalan masyarakat di Jogja, Solo dan sekitarnya. Untuk itu, ia meminta integrasi atau perpindahan antarmoda angkutannya juga terus ditingkatkan.
“KRL Jogja-Solo harus tersambung dengan angkutan lainnya, seperti misalnya dengan Terminal Tirtonadi dan Bandara Adi Sumarmo. Kita harapkan minat masyarakat menggunakan KRL terus meningkat seperti di Jakarta yang perharinya mencapai 1,2 juta penumpang,” tutur dia.
Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani menyampaikan rasa terima kepada pemerintah pusat atas perkembangan layanan KRL yang begitu pesat. Keberadaan KRL membantu mendukung tumbuhnya titik-titik ekonomi baru di kota Surakarta dan sekitarnya yang dilalui jalur KRL.
“KRL juga mempunyai kontribusi di dalam mengurangi kemacetan transportasi kemacetan lalu lintas yg ada di kota surakarta,” kata Ahayni.
Dia berharap pembangunan KRL bisa diperluas juga dari sisi selatan dekat Wonogiri sampai sisi utara ke Semarang.
PT KCI selaku operator KRL Jogja-Solo hari ini meluncurkan Kartu Multi Trip (KMT) yang diharapkan akan semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran tiket secara non tunai (cashless).
Pada awal beroperasi, KRL Jogja-Solo baru mengangkut penumpang sebanyak 2.000-3.000 penumpang per hari, dan terus meningkat mendekati 15.000 penumpang per hari.
Kehadiran KRL yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 1 Maret 2021 lalu ini, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membangun transportasi masa depan dan berkelanjutan.
Kemenhub terus berkomitmen meningkatkan pelayanan KRL Jogja-Solo dengan sejumlah keunggulan yaitu: waktu tempuh perjalanan yang lebih cepat, kapasitas penumpang yang lebih banyak, serta lebih ramah lingkungan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Dirut PT KAI Didiek Hartantyo, Plt Dirut PT KCI Roppiq Lutfi Azhar, dan Ketua YLKI Tulus Abadi.
(mdk/gil)