Meninggal karena asap, keluarga bayi Husen belum dikunjungi pejabat
"Tidak apa-apa, kami ikhlas. Cuma berharap tidak ada lagi yang bernasib sama seperti kami,"
Meski kematian seorang bayi berusia 28 hari, Muhammad Husen Saputra karena terpapar asap sempat heboh, tak membuat pemerintah setempat peduli. Pasalnya, tidak ada pejabat penting yang datang mengunjungi keluarga bayi tersebut.
Mursidah (34), ibu bayi Husen mengatakan, meski jasad bayi bungsunya itu sudah dikuburkan kemarin siang, namun belum satu pun keluarganya didatangi pihak-pihak terkait, seperti dari Pemerintah Provinsi Sumsel dan Kota Palembang. Padahal, bayi Husen meninggal karena mengidap penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
"Belum ada kalau dari pejabat, tadi cuma ada orang yang ngakunya kerja di dinas kesehatan, tidak tahu dari mana, kasih kartu nama sama nanya-nanya," ungkap Mursidah saat disambangi di kediamannya di Jalan Talang Banten, Lorong Banten I, Kelurahan 16 Ulu, Palembang, Kamis (8/10).
Menurutnya, dia tidak mengharapkan sama sekali bantuan pemerintah atas musibah yang dialaminya. Bagi dia, kematian anaknya tersebut sudah menjadi takdir.
"Tidak apa-apa, kami ikhlas. Cuma berharap tidak ada lagi yang bernasib sama seperti kami," ujarnya.
Saat ini, sambung dia, pihak keluarga masih fokus menyiapkan acara yasinan untuk mendoakan almarhum bayi Husen yang digelar setiap malam setelah sholat Maghrib.
"Ya yasinan saja sampai tujuh hari nanti. Semuanya kita serahkan sama yang di atas, cuma berdoa saja," pungkasnya.