Menkes: 2011, Penderita kusta di Indonesia capai 20 ribu jiwa
Indonesia berada di posisi ketiga sebagai penderita penyakit kusta tertinggi setelah India dan Brasil.
Hari ini, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menggelar Peringatan Hari Kusta Sedunia ke-60 di RS Kusta Sitanala, Tangerang. Dalam sambutannya, Nafsiah miris karena jumlah penderita kusta di Indonesia masih tinggi mencapai 20.023 jiwa pada tahun 2011.
"Indonesia masing tinggi, peringkat ketiga setelah India dan Brasil," ujar Nafsiah di Tangerang, Rabu (13/2).
Di antara 20.032 penderita kusta, 10,11 persennya atau sekitar 2.025 jiwa mengalami kecacatan. Dan penderita kusta paling banyak di Pulau Jawa yang mencapai 12.000 jiwa.
Nafsiah menduga, tingginya penderita karena masih banyak warga yang belum mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang penyakit ini. Padahal, sebagai pencegahan harusnya warga paham dengan ciri atau gejalanya.
"Stigma negatif masyarakat tentang penyakit kusta juga menjadi salah satu faktor. Ini karena informasi yang minim," katanya.
Menkes menjelaskan, akibat stigma negatif, penderita kusta kerap didiskriminasi dari lingkungan tempat tinggal bahkan keluarganya. Padahal penyakit itu sama sekali tidak menular.
"Bisa diobati jika ditangani sejak dini dan dilakukan terus-menerus," beber Nafsiah.
Untuk menangani masalah itu, Kemenkes akan melakukan strategi dengan cara sosialisasi tentang penyakit kusta hingga menghilangkan stigma negatif.
"Upaya ini juga butuh kerjasama berbagai pemangku kepentingan, pemerintah daerah setempat juga harus ikut proaktif," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, seorang penderita kusta Ali Saga bercerita kalau penyakit itu sudah dideritanya sejak kecil. Tapi dengan pengobatan rutin yang dia jalani sekarang Ali sudah sembuh dan kembali membangun kehidupan sosialnya.
Bahkan Ali juga terbilang sukses dalam mengelola usaha pembuatan kaki palsu.
"Saya berharap kepada para penyandang kusta agar tidak berkecil hati dalam menjalani hidup dan bersosialisasi dengan masyarakat lainnya. Bu Menteri juga harus membantu kami dalam hal permodalan," cerita Ali.