Menkes Minta Daerah Aglomerasi Solo Raya Tingkatkan Capaian Vaksinasi
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pagelaran Keraton Surakarta, Rabu (29/9). Dia meminta daerah aglomerasi Kota Solo meningkatkan capaian vaksinasi, karena ketersediaan vaksin masih cukup besar.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pagelaran Keraton Surakarta, Rabu (29/9). Dia meminta daerah aglomerasi Kota Solo meningkatkan capaian vaksinasi, karena ketersediaan vaksin masih cukup besar.
"Vaksin yang sudah datang itu jumlahnya ada 200 juta dosis lebih. Tapi yang divaksinasi baru sekitar 140 juta dosis. Kita minta daerah sekitar Solo segera meningkatkan capaian," ujarnya.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Menurut dia, saat ini ada sekitar 60 juta dosis vaksin yang beredar di kabupaten dan kota di Indonesia. Jumlah itu seharusnya cukup untuk memenuhi target vaksinasi.
Budi menyampaikan, capaian vaksinasi juga tergantung kepada pimpinan daerah masing-masing. "Biasanya memang sangat tergantung kepala daerahnya. Kalau bupati atau wali kotanya aktif dan masyarakat aktif harusnya bisa lebih lancar," jelasnya.
Terkait capaian vaksinasi di Kota Solo dan sekitarnya, menurut Menkes, sejauh ini cukup baik. Pihaknya mencatat hingga saat ini capaian vaksinasi di Kota Solo sebesar 115 persen. Namun, daerah di sekitarnya masih para kisaran 50 persen.
"Kota Solo itu sudah 115 persen, tapi kan banyak sekali orang dari luar yang ikut vaksin. Bahkan lebih banyak daripada orang yang KTP Solo. Jadi saya juga terima kasih karena sudah dibuka untuk warga yang non-KTP Solo, itu penting sekali, karena baru 50 persen aglomerasi sekitar Solo," tandasnya.
Budi juga mengapresiasi pihak Keraton Surakarta yang sudah membantu percepatan vaksinasi dengan menyelenggarakan kegiatan penyuntikan vaksin untuk kerabat keraton dan masyarakat umum.
"Kota Solo dan sekitarnya perlu lebih banyak yang divaksinasi. Dan Pak Presiden ingin 70 persen di bulan September," katanya.
Namun yang lebih penting, kata Budi, vaksinasi para guru harus diutamakan. Sejauh ini belum semua guru disuntik vaksin.
Sementara itu, upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah untuk mempercepat capaian vaksin di sekitar Solo adalah mengalihkan sebagian kuota vaksin untuk Solo ke daerah lain.
"Kalau Kota Solo kan sudah melebihi target capaiannya, jadi kami kasihnya mungkin ke kabupaten lain atau juga kasih ke Solo tetapi untuk KTP non-Solo," pungkas dia.
Gibran Dukung Pemerataan Vaksinasi
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mendukung permintaan Menkes Budi Gunadi Sadikin agar ada pemerataan vaksinasi di wilayah aglomerasi Solo Raya.
"Saya tadi diskusi masalah pemerataan vaksin ini di seluruh Solo Raya. Kalau Solo kan sudah cukup tinggi, biar kabupaten sekitar mengejar juga," ujar Gibran.
Menurutnya, capaian vaksinasi untuk 6 kabupaten di Solo Raya sudah cukup tinggi, yakni di atas 50 persen. Sementara itu, masih ada sekitar 70.000 warga di Solo yang belum divaksin.
"Kita itu masih kurang 70-an ribu. Nanti kita kejar," katanya.
"Yang jelas pemerataan aglomerasi ini lho. Solo kan nggak bisa sendiri. Kalau Solo tinggi, yang belum bisa mengejar ya percuma," imbuhnya.
Selain lansia, warga yang belum divaksin antara lain berasal dari kelompok pelajar atau usia 12 tahun ke atas. Hingga Selasa (28/9), total capaian vaksinasi di Solo sudah mencapai 115 persen.
Gibran juga mengaku tak masalah jika jatah vaksin untuk Kota Solo harus dikurangi. Pihaknya juga siap membantu vaksinasi warga yang ber-KTP non-Solo. Hal tersebut tidak akan mengganggu APBD Kota Solo, karena proses vaksinasi dilakukan Polri-TNI.
"Kalau KTP luar Solo kan dibantu TNI-Polri. Kalau dari Dinkes ya pasti yang disuntik KTP Solo saja," pungkas Gibran.
Baca juga:
Ahli Biologi Molekuler: Terlalu Prematur Bicara Vaksin Booster Berbayar
Genjot Herd Immunity, Polda Metro Buka Gerai Vaksinasi di Wilayah Aglomerasi
Katadata: 70 Persen Masyarakat Tidak Setuju Vaksin Berbayar
Pasokan Vaksin Covid-19 Terbatas, Capaian Vaksinasi di Ciamis Masih 22 Persen
Bangkit di Tengah Pandemi Lewat Karya Kerajinan Tangan Makrame