Menko PMK Klaim Kemenkes Kerahkan Semua Sumber Daya Tangani Hepatitis Akut
Juru Bicara Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) untuk menangani hepatitis akut.
Sebanyak 18 kasus hepatitis akut ditemukan di Tanah Air. Bahkan tujuh kasus di antaranya meninggal dunia.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengerahkan segala sumber daya untuk mengatasi penyebaran hepatitis akut.
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Kapan Ganjar-Mahfud berangkat ke MK? Pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menghadiri sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini, Senin, (22/4).
-
Kenapa KPK memeriksa Eddy Hiariej? Eddy Hiariej diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Kenapa Ma'ruf Amin hadir di muktamar PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
-
Apa keputusan yang diambil oleh MKMK terkait jabatan Hakim Arief Hidayat di PA GMNI? "Hakim terlapor tidak terbukti melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik dan Perilaku Hakim Konstitusi sepanjang terkait penyampaian pendapat berbeda (dissenting opinion) dari Hakim Terlapor dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023," ujar Ketua MKMK I Gede Dewa Palguna dalam amar putusannya, Kamis (28/3). "Hakim Terlapor tidak terbukti melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik dan Perilaku Hakim Konstitusi sepanjang terkait kedudukan Hakim Terlapor sebagai Ketua Umum Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia," sambung Palguna.
"Antisipasi penyebaran hepatitis saat ini masih ditangani Kementerian Kesehatan RI sebagai kementerian teknis. Kemenkes pun telah mengerahkan segala sumber daya," kata Muhadjir. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (12/5).
Terus Koordinasi dengan WHO
Terpisah, Juru Bicara Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) untuk menangani hepatitis akut.
Koordinasi itu, kata dia, tidak hanya dilakukan dalam rangka pemantauan perkembangan hepatitis. Kemenkes juga mengikuti pedoman dari WHO.
"Kami memantau perkembangan dan mengikuti pedoman dari WHO," ujar Nadia.
Peran Orangtua Penting
Ditambahkan, anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rita Pranawati, salah satu langkah mengantisipasi penyebaran hepatitis akut adalah melalui peran orang tua.
Oleh sebab itu, lanjut dia, orang tua harus lebih waspada terhadap penyebaran hepatitis akut.
"Memang salah satunya adalah bagaimana orang tua menjaga kebersihan anak dan memandu mereka untuk menjaga kebersihan," ujar Rita.
Menurut dia, hal mendasar dalam menjaga kesehatan dan kebersihan harus selalu dipraktikkan kepada anak. Seperti mencuci tangan sebelum makan, tidak makan sembarangan, atau menjaga kebersihan di lingkungan sekitarnya.
Rita juga menyarankan para orang tua untuk mencari informasi dari sumber akurat mengenai hepatitis akut sehingga mereka akan tanggap ketika menghadapi anak yang bergejala dengan membawanya menuju rumah sakit.
"Harus segera dibawa ke rumah sakit agar tidak terlambat karena sudah ada korban yang sampai meninggal," katanya menegaskan.
(mdk/lia)