Menlu Retno Sebut Covid-19 Hambat Pengiriman Bantuan Kemanusiaan yang Cepat & Tepat
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, memaparkan bahwa hingga Oktober tahun ini, lebih dari 58,9 juta kasus Covid-19 dilaporkan di 34 negara di Asia Pasifik dan telah mengakibatkan sedikitnya 952 ribu kematian.
Pandemi Covid-19 telah memperburuk tantangan kemanusiaan di Asia Pasifik. Seperti diketahui, Asia Pasifik merupakan wilayah paling rawan bencana di dunia dengan sekitar 97 juta orang membutuhkan bantuan segera.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, memaparkan bahwa hingga Oktober tahun ini, lebih dari 58,9 juta kasus Covid-19 dilaporkan di 34 negara di Asia Pasifik dan telah mengakibatkan sedikitnya 952 ribu kematian.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
"Terlebih lagi, Covid-19 juga telah menghambat upaya untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang cepat dan tepat," kata Menlu Retno ketika membuka Konferensi Regional tentang Bantuan Kemanusiaan (RCHA) yang berlangsung secara virtual. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (6/10).
Mengenai hal ini, Indonesia mencatat bahwa pandemi telah menyebabkan keterbatasan sumber daya terutama dukungan keuangan yang tertahan akibat beban yang ditimbulkan oleh pandemi.
Kebijakan pembatasan Covid-19 juga menimbulkan tantangan dalam distribusi logistik. Dengan terbatasnya pergerakan barang dan orang, akses untuk pengiriman bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terkena dampak menjadi terbatas.
"Dengan latar belakang ini, harapan komunitas kemanusiaan internasional jatuh pada peran penting para aktor kemanusiaan nasional dan lokal," tutur Menlu Retno.
Namun, meskipun bekerja di tengah tantangan pandemi, para aktor kemanusiaan nasional dan lokal disebut tetap aktif dan inovatif dalam menanggapi berbagai situasi kemanusiaan di kawasan.
Mereka termasuk palang merah dan bulan sabit merah, organisasi kemanusiaan berbasis agama, sektor swasta, filantropis, dan masyarakat sipil.
"Kepemimpinan mereka, bergandengan tangan dengan pemerintah, telah inklusif dan cepat dalam menangani kebutuhan yang ada di lapangan," kata Retno.
Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial (ESCAP) Perserikatan Bangsa-Bangsa, Armida Alisjahbana, juga menyebut bahwa Asia Tenggara dan Pasifik termasuk di antara kawasan yang paling terdampak Covid-19 dan iklim ekstrem.
Meskipun sebagian negara telah membuat kemajuan signifikan dalam pengurangan risiko bencana, berdasarkan Laporan Bencana Asia Pasifik ESCAP 2021, tetapi sebagian besar negara di kawasan masih mempersiapkan diri sementara krisis yang tumpang tindih memicu dampak satu sama lain.
"Oleh karena itu, respons kemanusiaan yang dapat melindungi orang-orang terutama mereka yang berisiko dan paling rentan masih menjadi tantangan bagi semua negara," kata Armida.
Mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, "konflik, perubahan iklim, dan COVID-19 telah menciptakan tantangan kemanusiaan terbesar sejak Perang Dunia II."
Sebagai wilayah paling rawan bencana di dunia, jutaan orang telah mengungsi di Asia Pasifik karena berbagai keadaan darurat alam dan buatan manusia dalam dua tahun terakhir.
Lebih dari seperempat konflik dunia juga terjadi di Asia dan Pasifik. Kawasan ini sekarang menampung 4,4 juta pengungsi.
Baca juga:
Warga Singapura Ramai-Ramai Pilih Sinovac dan Sinopharm untuk Vaksin Booster
Pasien Covid-19 di RSUD Arifin Achmad Riau Tinggal 12 Orang
Kabar Terbaru Kasus Covid-19 di Sumut, Medan Berhasil Turun PPKM Level 2
Anggaran BIP Reguler Kemenparekraf di 2021 Dialihkan untuk Tangani Covid-19
Tiga Daerah di Jabar Kembali Masuk PPKM Level 3, Ini Daftarnya
Australia akan Beli 300.000 Pil Obat Covid-19 Buatan Merck