Menlu Retno: Taliban Berkomitmen Membentuk Pemerintahan Inklusif
Retno mengungkapkan, Taliban telah menunjuk sejumlah pejabat sementara. Hal itu dilakukan mengingat adanya kebutuhan mendesak maka akibat kekosongan pemerintahan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan bahwa Taliban berusaha membentuk pemerintahan yang inklusif secepat mungkin. Hal itu Retno ungkapkan saat ia bertemu perwakilan Taliban di Doha, Qatar pada tanggal 26 Agustus.
"Dari pembicaraan dengan Taliban yang saya lakukan di Doha tanggal 26 agustus yang lalu, Taliban menyampaikan komitmen untuk berusaha keras membentuk pemerintahan yang inklusif. Upaya ini dinilai akan mengurangi instablitas domestik, dan dinilai akan memudahkan Taliban dalam melakukan engangement dengan dunia luar," ungkapnya saat rapat bersama Komisi I DPR RI, Kamis (2/9).
-
Apa yang disampaikan Retno Marsudi kepada Komisi I DPR RI? "Kita masih akan berjumpa lagi Insyallah pada satu kali lagi yang saya dengar, tapi pertemuan hari ini merupakan salah satu pertemuan terakhir kita. Untuk itu, betul-betul dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan terima kasih banyak," kata Retno.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kapan Retno Marsudi mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPR RI? Hal itu disampaikannya di penghujung rapat kerja (raker) bersama Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis."Kita masih akan berjumpa lagi Insyallah pada satu kali lagi yang saya dengar, tapi pertemuan hari ini merupakan salah satu pertemuan terakhir kita.
-
Kenapa Retno Marsudi mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPR RI? "Apa yang sudah dilakukan, dicapai oleh Kementerian Luar Negeri dan diplomasi Indonesia tidak mungkin dapat dilakukan tanpa dukungan ibu/bapak sekalian," ucapnya.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
Retno mengungkapkan, Taliban telah menunjuk sejumlah pejabat sementara. Hal itu dilakukan mengingat adanya kebutuhan mendesak maka akibat kekosongan pemerintahan.
"Yaitu posisi menteri pertahanan, menteri dalam negeri, menteri keuangan, pendidikan tinggi, pendidikan intelijen gubernur bank sentral, gubernur Kabul dan wali kota Kabul. Mereka mengatakan bahwa penunjukkan ini sifatnya sementara," tuturnya.
Lebih lanjut, saat berkunjung ke Doha, ia kami juga melakukan peetemuan terpisah dengan Menteri Luar Negeri Qatar dan Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk urusan Afghanistan.
"Pertemuan tersebut kami sengaja gubakan untuk menggunakan window opportunity atau kesempatan yang masib terbuka untuk menyampaikan pesan dan harapan Indonesia terhadap Afghanistan ke depan," terangnya.
"Jadi sekali lagi kita bertemu dengan taliban sengaja untuk menggunakan window opportunity untuk menyampaikan pesan dan harapan Indonesia," kata Retno.
Lebih lanjut, Retno mengungkapkan pesan dan harapan yang disampaikan Indonesia kepada Taliban. Pertama, pentingnya untuk terus diupayakan pembentukan pemerintahan yang inklusif.
Kedua, pentingnya jaminan bahwa Afghanistan tidak akan digunakan sebagai breeding and training ground bagi aktivitas kelompok teroris yang megancam keamanan dan stabilitas kawasan serta dunia. Ketiga, pentingnya penghormatan terhadap hak-hak perempuan.
"Selain itu kami juga menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki vested interest di Afghanistan, satu-satunya keinginan Indonesia adalah melihat Afghanistan damai stabil dan makmur," pungkasnya.
Baca juga:
Menlu Retno Ungkap Kesulitan Evakuasi WNI dari Afghanistan Usai Dikuasai Taliban
Lebih dari 30 Anak Warga AS Masih Terjebak di Afghanistan
Masa Depan Afghanistan di Tangan Taliban
Aksi Pasukan Anti-Taliban di Bukit Panjshir
Jenderal AS "Pedih dan Marah" Usai Penarikan Mundur Pasukan AS dari Afghanistan
Taliban Kepung Pasukan Perlawanan Panjshir, Serukan Perdamaian