Menristek Ungkap akan Ada 6 Versi Vaksin Merah Putih yang Dikembangkan 6 Institusi
Enam versi vaksin tersebut didapatkan dari enam institusi dalam negeri yang mengembangkan vaksin Merah Putih dengan platofrm yang berbeda-beda, yakni Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga dan ITB.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, akan ada enam versi vaksin Merah Putih untuk penanganan Covid-19.
Enam versi vaksin tersebut didapatkan dari enam institusi dalam negeri yang mengembangkan vaksin Merah Putih dengan platofrm yang berbeda-beda, yakni Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Bandung.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Bagaimana cara penyebaran virus campak? Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan sangat menular.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
"Karena menggunakan platform yang berbeda-beda otomatis nanti akan muncul enam versi vaksin," kata Menristek Bambang dalam konferensi pers virtual yang diadakan di Gedung Graha BNPB Jakarta, Selasa (27/10).
Vaksin yang dibuat Eijkman dengan platform sub unit protein rekombinan sudah mencapai kemajuan lebih dari 50 persen dari skala laboratorium dan direncanakan untuk uji pra klinik pada hewan di November 2020. LIPI mengembangkan vaksin dengan platform protein rekombinan fusi. Universitas Gadjah Mada mengembangkan vaksin dengan platform protein rekombinan. Universitas Indonesia mengembangkan vaksin dengan platform DNA, mRNA, dan virus-like-particles.
Institut Teknologi Bandung mengembangkan vaksin dengan platform adenovirus, dan Universitas Airlangga mengembangkan vaksin dengan dua platform yakni adenovirus dan adeno-associated virus (AAV).
Menristek Bambang menuturkan pengembangan vaksin dengan berbagai platrom tersebut sebenarnya mirip dengan yang dilakukan oleh banyak pihak luar negeri seperti AstraZeneca yang menggunakan platform non-replicating viral vector, Moderna yang menggunakan platform RNA. Sinovac dari China yang menggunakan platform inactivated virus, dan CanSino Biological Inc/Beijing Institute of Biotechnology yang menggunakan platform non-replicating viral vector.
"Tetapi yang paling penting produksi sama yaitu vaksin Covid-19," ujar dia.
Dia mengatakan perbedaan platform yang digunakan dalam pengembangan vaksin Merah Putih untuk Covid-19 tergantung kepada teknologi yang dikuasai oleh masing-masing institusi atau peneliti.
"Saat ini enam institusi bekerja masing-masing tetapi pada intinya akhirnya mereka akan keluar dengan vaksin Covid-19 dan kita akan fasilitasi untuk produksinya," tuturnya.
Dia mengatakan tugas para institusi penelitian atau Kementerian Riset dan Teknologi adalah sampai kepada menghasilkan prototipe atau bibit vaksin Covid-19, kemudian pengembangan lanjutan akan menjadi tanggung jawab PT Bio Farma untuk bisa melakukan uji klinis dan produksi pada vaksin tersebut. Bio Farma juga berencana akan membentuk konsorsium bersama perusahaan swasta dalam negeri untuk bisa memproduksi vaksin Merah Putih dengan kapasitas yang lebih besar.
Baca juga:
Erick Thohir Jamin Negara Berikan Vaksin Corona yang Aman Bagi Masyarakat
Menristek: Eijkman Bersiap Uji Kandidat Bibit Vaksin Covid-19 pada Hewan
Wali Kota Solo Imbau Perantau Tak Pulang Kampung Sebelum Vaksin Covid-19 Ditemukan
VIDEOGRAFIS: Strategi Distribusi Vaksin Covid-19
Tak Tergesa-gesa Agar Vaksin Tidak Hoaks
Kabar Vaksin Sinovac: 837 Relawan Masuk Fase Monitoring Efikasi