Mensos janjikan santunan Rp 15 juta untuk keluarga Intan korban bom
Kemensos beralasan belum bisa langsung memberikan Bantuan Santunan Kematian kepada keluarga Intan karena data-data Intan dan pihak keluarga belum masuk ke bagian administrasi Kemensos. Tim Kemensos akhirnya mendatangi kediaman keluarga Intan untuk mengambil data-data yang diperlukan. "
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan pemerintah akan memberi Bantuan Santunan Kematian sebesar Rp 15 juta kepada keluarga Intan Olivia, korban bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur. Hingga saat ini, Kementerian Sosial masih berkoordinasi dengan pihak keluarga korban.
"Kalau di Kemensos yang terkait dengan bencana alam dan bencana sosial itu ada Bantuan Santunan Kematian itu ada SOP (Standard Operating Prosedure)-nya Rp 15 juta," ungkap Khofifah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/11).
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Diketahui, sebelumnya Sudaryono merupakan asisten pribadi (aspri) Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada 2010 lalu. Tak hanya itu, Sudaryono merupakan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Kapan Bendungan Jenderal Soedirman diresmikan? Pada tahun 1989, Bendungan Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Apa yang dilakukan Irjen Kementan di Manggarai Barat? Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan), Jan Samuel Maringka memantau jalannya Inseminasi Buatan (IB) di Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kemensos beralasan belum bisa langsung memberikan Bantuan Santunan Kematian kepada keluarga Intan karena data-data Intan dan pihak keluarga belum masuk ke bagian administrasi Kemensos.
"Kemarin sore rupanya datanya belum masuk. Karena polanya kan dananya ditransfer. Mungkin keluarganya juga masih berduka," ujar dia.
Dia menambahkan, tim Kemensos sudah mendatangi kediaman keluarga Intan untuk mengambil data-data yang diperlukan.
"Kemarin ada tim Kemensos yang ke kediaman, ya mungkin menunggu masa duka keluarga. Jadi ada simpati dan empati dari kita semua," kata Khofifah mengakhiri.
Seperti diketahui, Intan Olivia (2) meninggal dunia sekitar pukul 03.45 Wita, Senin 14 November 2016 dini hari, setelah sempat menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie.
Intan mengalami luka bakar yang cukup parah akibat terkena bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu (13/11) pagi.
Baca juga:
Kemensos beri santunan korban ledakan bom Gereja Oikumene
Menkeu pastikan Rp 15 juta untuk korban bom Intan Olivia segera cair
Khofifah dan Puan serahkan bantuan sosial non-tunai
Mensos terus koordinasi soal kondisi korban bom gereja di Samarinda
Mensos sebut bantuan nontunai lewat tabungan agar warga menabung
Polisi didesak ungkap dalang serangan bom gereja di Samarinda