Mensos Khofifah sebut korban longsor di Ponorogo harus direlokasi
Agar kejadian longsor tak kembali terulang, perlu dilakukan reboisasi lahan kritis. Longsor di Ponorogo lantaran lahan kritis, berkurangnya tutupan lahan, degradasi lingkungan dan berkurangnya area resapan air.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi longsor yang berada di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo Jawa Timur. Dia meminta dilakukan relokasi bagi korban yang rumahnya tertimbun tanah.
"Dari hampir sebagian besar wilayah yang rawan longsor memang opsinya adalah relokasi," kata Khofifah saat meninjau posko tanggap darurat di Balai Desa Wagir Kidul Kecamatan Pulung, Minggu (2/4).
Dia mengatakan untuk relokasi merupakan tugas pemerintah daerah setempat untuk menyediakan lahan, sedangkan pembangunan hunian tetap (huntap) berbagi tugas antarkementerian dan isi huntap dibantu Kemensos.
Selain itu, Kemensos juga menyiapkan bantuan jaminan hidup bagi korban yang akan diberikan setelah ada ketetapan dari pemerintah setempat.
Selain itu, Mensos juga menyatakan perlunya reboisasi lahan kritis untuk mencegah bencana serupa terulang kembali. Dia menilai bencana tanah longsor dipicu meningkatnya lahan kritis, berkurangnya tutupan lahan, degradasi lingkungan, berkurangnya resapan air dan pertanian yang tidak memerhatikan konservasi lingkungan.
"Perlu upaya berkelanjutan yang melibatkan semua pihak sehingga kejadian seperti ini tidak terulang," kata Khofifah.
Terkait bantuan untuk para korban, Mensos mengatakan logistik telah disalurkan dan Kemensos juga menurunkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mengoperasionalkan dapur umum dan membantu evakuasi.
Kemensos menyalurkan bantuan sosial senilai Rp 1,34 miliar bagi korban tanah longsor di Dusun Tangkil. Sumber Antara.