Menteri Ferry: Keadilan Indonesia dimulai dari keadilan atas lahan
Tidak boleh lagi ada tanah-tanah yang menjadi konflik, apalagi konflik itu tidak berpihak pada masyarakat.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN RI Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, perwujudan keadilan di Indonesia bisa dimulai dari keadilan atas sumber daya tanah dan lahan, yang berguna dan bisa dimanfaatkan oleh rakyat Indonesia.
Dia juga menegaskan, tugas pengelolaan tanah dan lahan di seluruh pelosok negeri ini justru membuat profesi PPAT harus diapresiasi oleh negara sebagai profesi yang membantu kinerja kementeriannya.
"Keadilan di negeri ini dimulai dengan keadilan terhadap lahan dan sumber tanah. Jadi tidak boleh lagi ada tanah-tanah yang menjadi konflik, apalagi konflik tersebut tidak berpihak pada masyarakat yang sebenarnya lebih bisa memanfaatkan tanah tersebut di bidang agraria," kata Ferry di Kementerian ATR/BPN, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Selasa (20/1).
"Mendengarkan keluhan bapak ibu, bagi kami adalah seperti mendengar keluhan yang harus kami bantu. Karena bapak ibu adalah perangkat yang justru ingin membantu kinerja kami, melalui profesi PPAT tersebut," katanya menambahkan.
Ferry mengaku, kementerian terintegrasi yang kini dipimpinnya itu akan coba memastikan bahwa pembenahan segala hal terkait dengan aspek hukum dan polemik dari berbagai sengketa lahan, sesegera mungkin akan mulai dibenahinya, seiring dengan pembenahan di internal kementerian tersebut.
Dirinya juga mengingatkan bahwa sebagai pemberian tuhan yang harus dijaga, lahan merupakan hal yang harus dikelola dengan baik dan cermat.
"Kementerian inilah yang dapat melihat bahwa lahan itu adalah karunia Tuhan. Hadirnya kementerian ini adalah sebagai sebuah status baru, yang tidak saja sekedar badan, tapi kementerian. Ini menegaskan bahwa tanah adalah hal yang harus dikelola secara benar," kata Ferry.