Menteri LHK Akan Bawa Aplikasi ASAP Polri Sebagai Contoh di Konferensi Tingkat Dunia
Dengan adanya aplikasi itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, aplikasi itu bakal dibawa ke tingkat dunia untuk dijadikan percontohan atau Showcase.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah meresmikan Aplikasi Sistem Analisa Pengendalian (ASAP) Digital Nasional. Aplikasi itu nantinya untuk mempercepat penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, aplikasi itu bakal dibawa ke tingkat dunia untuk dijadikan percontohan atau Showcase.
-
Bagaimana cara Kementerian LHK dalam mengelola sumber daya hutan agar tetap lestari? Tantangan pengelolaan sumber daya hutan akan terus bertambah, turbulensi-turbulensi baru akan terus bermunculan. Mari kita elaborasi langkah lanjut untuk menghadapi berbagai tantangan," ujar Siti dalam puncak peringatan Dies Natalis di UGM, Yogyakarta, Jumat (20/10).
-
Bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi masalah kebakaran hutan dan perkebunan sawit? Diperlukannya peran dari pemerintah untuk membuat kebijakan yang bisa memberikan keuntungan bagi kedua pihak. Serta tidak menyebabkan kerugian bagi penduduk dan alam. Sikap tegas dan kebijakan yang sesuai terhadap pelaku kejahatan dan kerusakan hutan. Serta pembuatan aturan dan ranah kerja yang jelas terhadap pengusaha perkebunan sawit sehingga semua bisa berjalan secara seimbang dan berkesinambungan.
-
Kapan Sri Parameswari Dyah Kebi bersama Mpu Sindok menetapkan sima tanah? Peran Sri Paramesawari bersama Mpu Sindok menetapkan sima (hak istimewa karena berjasa bagi raja) tanah pada 857 saka (935 masehi).
-
Siapa saja yang bertanggung jawab atas kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Mengapa Kementerian LHK mendorong upaya untuk memperkuat paradigma pengelolaan hutan secara lestari? Pihaknya berharap para akademisi dan pihak lain terus mendukung pemerintah dalam mengidentifikasi berbagai solusi.Di antaranya, kata Menteri Siti, yakni untuk memperkuat paradigma pengelolaan hutan secara lestari, serta ikut menjaga dan mewujudkan keseimbangan dan keadilan.
Nantinya, aplikasi ASAP akan dipamerkan di Konferensi Para Pihak atau Conference of Parties (COP) ke-26 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang diselenggarakan di Glasgow, Inggris.
"Saya mengusulkan kepada Kapolri untuk ini menjadi Showcase, sehingga perubahan iklim yang akan digelar di Glasgow, 30 Oktober sampai 12 November. Ini juga menjadi contoh terus terang diskusi tentang kebakaran hutan dan lahan di Asean maupun di Uni Eropa itu sudah terus dilakukan dan Indonesia menjadi contoh yang baik," kata Siti di gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (15/9).
Aplikasi ASAP yang diluncurkan Polri, disebutnya merupakan salah satu sistem analisis digital yang sangat penting bagi agenda nasional terkait dengan penanganan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
"Ini adalah langkah yang sangat luar biasa karena bisa permanen untuk kelembagaan. Jadi kalau liat sistemnya tadi maka secara kelembagaan dari tingkat tapak terus bertingkat sampai ke level nasional itu sangat penting artinya untuk Indonesia bagi kita ini suatu kebanggaan dan membuktikan karhutla ditangani sangat serius," sebutnya.
Menurutnya, dampak dari karhutla sangat merugikan bagi Indonesia. Mengingat, sebetulnya menyumbang emisi karbon paling besar di kerusakan atmosfer akibat perubahan iklim.
"Sebagai gambaran adalah kira-kira kalau karbonnya itu 900 juta yang rusak itu kira-kira 486 juta asalnya itu dari karhutla jadi 50 persen lebih dan ini bisa kami tangani dengan baik," ujarnya.
Oleh karenanya, Siti menyatakan, ASAP adalah sistem yang sangat baik secara kelembagaan. Menurutnya, hal itu menolong dan membuat kebanggaan bagi Indonesia.
Pasalnya, Indonesia telah dijadikan contoh oleh beberapa negara lainnya terkait dengan penanggulangan karhutla.
"Beberapa negara itu belajar dari Indonesia, jadi saya kira apa yang dilakukan oleh Indonesia sendiri di dunia secara nasionalis itu memang banyak hal yang cukup membanggakan," tutupnya.
Baca juga:
Kapolri Luncurkan Aplikasi ASAP Digital Nasional untuk Tangani Karhutla
Pembangunan Sekat Kanal Diklaim Efektif Bantu Cegah Kebakaran Hutan
Dua Hektare Lahan Gambut Terbakar di Nagan Raya
BMKG: 27 Titik Panas Terpantau di Sumut
4 Hektar Lebih Lahan Terbakar di Aceh Jaya Belum Bisa Dipadamkan
Aceh Catat Kerugian Rp165 Miliar akibat Bencana sejak Januari hingga Agustus 2021