Menteri Pendidikan Malaysia Ajak Indonesia Kerja sama Wujudkan Islam Moderat
Menteri Pendidikan Malaysia, Maszlee Malik menilai pentingnya kerja sama dengan Indonesia di bidang pendidikan untuk mempopulerkan Islam yang moderat. Hal ini untuk melawan gerakan dan paham radikal yang muncul, karena politik dan media sosial.
Menteri Pendidikan Malaysia, Maszlee Malik menilai pentingnya kerja sama dengan Indonesia di bidang pendidikan untuk mempopulerkan Islam yang moderat. Hal ini untuk melawan gerakan dan paham radikal yang muncul, karena politik dan media sosial.
"Bagi Kementerian Pendidikan di Indonesia dan juga Malaysia, kita perlu sama-sama dalam usaha untuk mengembalikan Islam yang berlandaskan nilai, dan bukan hanya Islam yang menghukum semata-mata. Islam yang mengembalikan kemanusiaan, manusiawi itu sendiri. Islam yang moderat," jelas Maszlee di Gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jumat (11/1).
-
Kapan Ganjar-Mahfud berangkat ke MK? Pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menghadiri sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini, Senin, (22/4).
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Bagaimana Mahfud Md merespon pengumumannya sebagai cawapres? Usai diumumkan jadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo, Mahfud Md yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) itu menyampaikan terima kasih."Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memberi kesempatan kepada saya selama ini," kata Mahfud di DPP PDIP.
-
Di mana Fuad Muhammad Syarifuddin dibunuh? Udin dianiaya hingga tewas di depan rumah kontrakannya pada 13 Agustus 1996 silam usai diduga memberitakan adanya korupsi di Bantul, Yogyakarta.
-
Di mana Mochammad Afifuddin lahir? Dikutip dari situs KPU, Mochammad Afifuddin biasa disapa Afif, lahir pada 1 Februari 1980 di Sidoarjo, Jawa Timur.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
Maszlee berujar, kerja sama tersebut dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan atau mendorong penerbitan buku-buku yang membahas tentang toleransi. Hal ini agar agama Islam lebih mengajarkan aspek nilai kemanusiaan.
"Dan mempromosikan cinta, menjadikan cinta sebagai wacana utama yang mengeratkan di antara warga (masyarakat)," tuturnya.
Karena itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy menyatakan, ada kemungkinan pendidikan Islam di Indonesia akan mendapat penambahan pelajaran Islam moderat. "Sangat dimungkinkan," jawab Muhadjir.
Indonesia dan Malaysia juga direncanakan akan semakin mempererat hubungan lewat program pertukaran, baik untuk guru maupun siswa. Hal ini guna membina pendidikan dengan nilai-nilai progresif antar kedua negara.
Terkait sistem pendidikan di Malaysia, Maszlee menjelaskan alasan pemotongan silabus pendidikan agama Islam di sekolah. Menurutnya, untuk dapat bersaing secara global, pendidikan harus fokus pada tiga pelajaran.
"Ya kita akan coba memperbanyakan pembinaan karakter, penekanan terhadap sains, matematik, dan juga Bahasa Inggris, karena jikala kita ingin maju kita ingin bersaing di peringkat global, kita harus menguasai Bahasa Inggris, sains, dan juga matematik," tuturnya.
Namun, hal itu bukan berarti siswa tidak akan mendapat pendidikan Islam. Sebab, kurikulum tersebut masuk ke dalam pendidikan pembinaan karakter.
Dalam kesempatan tersebut, Maszlee juga menceritakan rahasia produktif Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Bin Mohamad. Ia mengatakan, di usia Mahathir yang sudah 93 tahun, ia masih bersemangat untuk bekerja.
"Beliau di umur 93 tahun masuk kantor jam 8 pagi, keluar kantor jam 8 malam. Itu 93 tahun ya. Biasanya kakek-kakek kita 93 tahun duduk diam di pusara atau hanya duduk berehat-rehat (istirahat)," ujar Maszlee.
Maszlee menuturkan, Mahathir selalu menganggap bahwa tumpukan pekerjaan bukan mendatangkan stress. Justru bila tidak ada kerja ia menjadi stress.
Ia menjelaskan, Mahathir masih bisa bekerja di usianya yang sudah lanjut karena ia tidak terlalu banyak tidur. Sebab, semakin bertambahnya umur seseorang, maka keinginannya untuk tidur semakin kuat.
Hal itu pun harus dilawan agar seseorang tetap produktif. "Beliau mengatakan kita kerja, jangan tidur. Kalau mau tidur, lawankan. Cuma biasanya di waktu rehat, biasanya Pak Mahathir akan tidur dalam waktu 5 menit, itu istilahnya sunnah. 5 menit untuk dapat tenaga baru," tukasnya.
Reporter: Ratu Annisaa
Baca juga:
Kemendikbud Gandeng KPK Awasi Dana Pendidikan 2019 Rp 487 Triliun
Usai Pertemuan Tertutup, Mendikbud Salam Komando dengan Ketua KPK
Mendikbud: Pendidikan Bencana Tak Masuk Daftar Pelajaran
Kemendikbud Akan Berikan Trauma Healing Bagi Korban Tsunami Selat Sunda
Jalankan Amanat Jokowi, Ini Cara Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Siswa SMK