Menteri Rini telepon Kapolri soal Pelindo dinilai urusan pribadi
Saat PT Pelindo digeledah, Menteri BUMN mempertanyakan hal itu ke Kapolri Badrodin.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agus Hermanto menganggap sikap Menteri BUMN Rini Soemarno menghubungi Kapolri Badrodin Haiti melalui telepon hanya sekadar urusan pribadi untuk meminta penjelasan atas penggeledahan kantor Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) Richard Joost Lino.
"Masalah telepon ibu Rini ke Kapolri hanya urusan pribadi saja agar permasalahan itu jelas," kata Agus di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (1/9).
Agus mengatakan bahwa komunikasi yang dilakukan Rini untuk memperjelas peran Lino dalam proyek pembelian mobile crane yang kini sedang dipermasalahkan. Dia menuturkan dalam membuktikan kejelasan proyek tersebut pihak Bareskrim Mabes Polri sedang melakukan penyelidikan.
"Untuk sekarang sudah ada proses penyelidikan belum tentu ditemukan adanya kasus, komunikasi tersebut untuk mendorong kebaikan," jelasnya.
Politikus Demokrat ini mengaku telah mengenal dan mengetahui jejak rekam Dirut Pelindo II RJ Lino sejak lama. Meskipun begitu, dia menyatakan adanya kemungkinan Lino melakukan kesalahan dalam pengadaan mobile crane itu.
"Saya kenal Lino sudah lama. Kualifikasinya baik, kemungkinan Bareskrim ingin tahu dalam lihat pengadaan yang tidak terbukti dalam pengadilan. Dalam pengadaan barang-barang itu, mungkin Pak Lino melakukan pelanggaran aturan," ujarnya.
Agus memilih menyerahkan permasalahan yang menjerat rekan dekatnya itu kepada Bareskrim. "Semua kita serahkan ke Bareskrim dulu. Yang pasti hal ini bukan lagi urusan etis atau tidak etis," terangnya.