Misteri hilangnya Mbah Fanani dari tenda pertapaan di Dieng
Tenda berukuran 2X3 meter berdiri depan rumah warga. Sudah lebih 20 tahun ada seorang pria berada di dalamnya. Namanya Mbah Fanani. Selama tinggal di sana Fanani tak pernah bicara.
Tenda berukuran 2X3 meter berdiri depan rumah warga. Sudah lebih 20 tahun ada seorang pria berada di dalamnya. Namanya Mbah Fanani. Selama tinggal di sana Fanani tak pernah bicara.
Tidak ada yang tahu asal usul Mbah Fanani. Begitu juga dengan maksud dan tujuan Fanani tinggal di Jalan Raya Dieng, RT 1 RW 1, Desa Diengkulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Warga meyakini pria berusia lebih dari 60 tahun itu memiliki kesaktian. Meski misterius warga tidak mengusirnya. Saban hari warga bernama Uripah telaten memberi makan.
Uripah juga yang menjadi saksi ketika Mbah Fanani dijemput orang tak dikenal kemarin jam 11 malam. Kebetulan tenda Mbah Fanani berada persis depan rumah Uripah. Sempat terdengar suara gaduh.
"Ibu Uripah lihat Mbah Fanani sudah dalam mobil. Karena sendiri tidak berani beritahu warga lain," kata warga setempat Narti saat dihubungi merdeka.com, Kamis (13/4).
Saat itu, kata Narti, Uripah sempat menghampiri mobil dan menggedor kacanya. Total ada empat mobil, namun jumlah orang yang membawa tak diketahui. Pelat nomor mobil juga tak sempat dicatat.
"Kaca mobil dibuka, bilang 'masih saudara dengan Mbah Fanani. Orang Dieng sudah dimaafkan semua. Kalau mau ikut sekalian'," ungkap Narti.
Kejadian ini baru diketahui warga setempat pagi tadi. Polisi juga sudah mendatangi lokasi. Dia menduga Mbah Fanani dibawa paksa oleh orang-orang itu.
"Sepertinya dibawa paksa. Sudah beberapa kali ada yang mau membawa tapi gagal. Mbah juga di sini tidak mengganggu," tandasnya.
Meski Mbah Fanani sudah tak ada tendanya tak dibongkar. Hanya isi tenda dibersihkan. "Tendanya Mbah Fanani masih ada cuma isinya dibersihkan. Isinya botol-botol bekas, makanan. Enggak ada yang macam-macam," kata Narti.
Warga beralasan tak membongkar tenda untuk mengantisipasi jika Mbah Fanani kembali lagi. Menurut Narti, selama bertapa Mbah Fanani tidak pernah menggangu warga sekitar.
Narti menduga Mbah Fanani dibawa paksa dengan cara diangkat, lantaran tidak bisa jalan. Bukan kali pertama Mbah Fanani dijemput orang. Sebelumnya hal serupa juga pernah terjadi.
"Pernah beberapa kali ada yang mau bawa tapi tidak jadi," tuturnya.
Kades Dieng Kulon, Slamet Budiono mengatakan ada kejanggalan saat Mbah Fanani dijemput puluhan orang. Salah satu orang yang membawa Mbah Fanani diduga Tohar.
Dia mengaku kepada Uripah sebagai cucu. Menurut keterangan suami Uripah kepada Slamet, Tohar pernah berkunjung ke tenda kediaman Mbah Fanani. Bahkan, suami Uripah, memiliki nomor telepon Tohar dan sempat menghubungi Kamis (13/4) pagi tadi.
"Tohar bilang rahasia. Ia juga ngomong, 41 hari lagi baru bisa memberi tahu," ujarnya.
Kapolsek Batur, AKP Sumono membenarkan tentang penjemputan Mbah Fanani. Diperkirakan ada lima belas orang berpakaian serba putih turun dari mobil dan menghampiri tenda.
"Mereka mengaku sebagai pihak keluarga Mbah Fanani dari Cirebon, Jawa Barat," kata Sumono, Kamis (13/4).
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Fajar meninggal? Kejadian tersebut bermula saat ada salah satu teman Fajar yang ingat bahwa Fajar sedang berulang tahun. Setelah itu, mereka berinisiatif untuk merencanakan sebuah kejutan untuk merayakan ultah Fajar.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
Baca juga:
Mbah Fanani, petapa di Dieng tiba-tiba menghilang
Warga Dieng tak bongkar tenda tempat Mbah Fanani bertapa
Penjemput Mbah Fanani pakai 4 mobil, mengaku saudara
Mbah Fanani sempat meronta saat dibawa pergi puluhan orang
5 Kesaktian Mbah Fanani yang dipercayai orang-orang