Misteri kecelakaan Hotman, keterangan kernet beda & CCTV rusak
Polisi memeriksa tujuh saksi dalam kecelakaan maut ini. Ada fakta-fakta baru yang menarik.
Polisi terus berupaya melakukan penyelidikan, terkait kasus kecelakaan di Tol Wiyoto Wiyono arah Pluit, Jakarta Utara, Minggu (5/10) lalu, yang melibatkan mobil Lamborghini hijau B 999 NIP milik pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Kasat Lantas Jakarta Utara AKBP Sudarmanto mengatakan, pihaknya telah memeriksa tujuh orang saksi terkait insiden tersebut.
"Ada tujuh orang saksi yang sudah diperiksa yaitu sopir bus Damri berinisial A dan kernetnya S yang disalip bus pariwisata, petugas CMNP Harman, Sunny pemilik mobil Mazda, Hotman, anggota PJR berinisial S dan V pengemudi mobil Xenia," ujar Sudarmanto kepada wartawan di Satlantas Jakarta Utara, Selasa (7/10).
Sudarmanto menambahkan, pihaknya juga telah bertemu dengan kernet mobil boks Delvan B 9642 BCI, Mulyono (33).
Ternyata hasil penyidikan yang dilakukan polisi terhadap Mulyono, berbeda dengan keterangan Hotman.
Dalam kecelakaan itu, seorang sopir mobil boks bernama Dedy Sulaeman meninggal di lokasi kejadian karena terlempar dan membentur badan jalan. Berikut fakta-fakta baru kasus Hotman dan keterangan saksi yang berbeda-beda:
-
Kapan mobil bekas taksi dianggap punya jarak tempuh rendah? Taksi umumnya menempuh jarak yang lebih pendek dibandingkan mobil pribadi pada tahun yang sama, karena waktu operasional taksi terbatas.
-
Di mana asal mobil Bugatti? Bugatti adalah produsen mobil Perancis yang didirikan oleh Ettore Bugatti di kota Molsheim, Alsace, Perancis.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Apa yang bisa dibeli dengan cicilan bulanan Lamborghini di Depok? Harga Cicilan Lamborghini Bisa Beli 1 Rumah Tiap Bulan di Depok Dengan catatan Down Payment (DP) sebesar 15 persen dari harga Lambo tersebut.
-
Bagaimana mobil tersebut terbakar? Dikutip dari unggahan Instagram resmi @humasjakfire, kejadian itu terjadi pada Sabtu, 6 April 2024 malam. Disebutkan, bahwa petasan yang dinyalakan remaja konvoi mengenai mobil. Akibatnya, api menyala di bagian kap mobil.
-
Apa yang terjadi dengan mobil yang sedang melintas di Kembangan? Sebelum sebelumnya, konvoi remaja yang mengendarai sepeda motor sambil menyalakan petasan di Kembangan, Jakarta Barat atau dikenal dengan pintu keluar tol Kembangan menyebabkan satu mobil terbakar.
Kernet tak tahu ada ban pecah
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Rabu mengatakan, penyidikan yang dilakukan pada Selasa (7/10) sore menunjukkan jika kernet tidak mengetahui adanya roda atau ban yang pecah dalam kejadian itu.
"Dia (Mulyono) tidak mengetahui adanya ban yang pecah, sebab saat itu yang dia ingat hanya menyalip mobil di depannya kemudian oleng dan menabrak pembatas jalan," jelas Rikwanto.
Setelah itu, kata Rikwanto, kernet bersangkutan langsung pingsan dan tidak mengetahui kecelakaan selanjutnya yang melibatkan Lamborghini milik Hotman Paris Hutapea.
"Tahu-tahu, Mulyono mengaku berada di rumah sakit dalam perawatan, dan baru kemarin sore bisa kita periksa dan lakukan penyidikan," katanya.
Dalam pemeriksaan itu, pihaknya juga melibatkan semua unsur, seperti tim ahli, Labfor dan bagian laka lantas Polres Jakarta Utara. Meski demikian, Polda Metro Jaya telah menyimpulkan kecelakaan mobil Lamborghini di KM 1.700 Tol Wiyoto Wiyono arah Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah murni kecelakaan tunggal.
Hotman mengaku jadi korban
Hotman Paris Hutapea mengklaim sebagai korban kecelakaan maut di Tol Wiyoto. Hotman menegaskan bahwa ia menjadi korban ban pecah mobil box bernopol B9642 BCI.
"Justru saya jadi korban dari orang yang mobilnya pecah ban itu, dan itu masih kecepatan rendah karena baru ambil tiket Tol Ancol-Priuk mau ke PIK," aku Hotman di Satlantas Jakarta Utara, Minggu (5/10).
Hotman mengungkap Lambhorgini hijau miliknya terpaksa menghantam bus pariwisata yang berusaha menghindar dari mobil box itu. Akibat kecelakaan, supir mobil box yang bannya pecah, Dedy Sulaeman meninggal dunia.
"Saya korban karena orang menghindari pecah ban sehingga tabrakan dengan mobil saya," jelasnya.
Tak ada rekaman CCTV
PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) selaku operator tol Wiyoto Wiyono tidak dapat memberikan rekaman CCTV terkait kecelakaan yang melibatkan mobil Lamborghini hijau milik pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Pasalnya, kamera pemantau arus lalu lintas tersebut ternyata sedang mengalami kerusakan saat kejadian.
Manager Divisi Pelayanan dan Pemeliharaan PT CMNP, Bagus Medi Suarto mengatakan, penyesalannya karena tidak bisa menyerahkan rekaman CCTV untuk kepentingan penyelidikan. Hal itu baru diketahui ketika petugas hendak memutar proses kecelakaan yang menewaskan sopir mobil boks bernopol B 9642 BCI itu.
"Kami tidak bisa memberikan rekaman CCTV, karena CCTV nya rusak," ujar Medi di Jakarta, Senin (6/10).
Medi menduga, CCTV tersebut tidak bisa dioperasikan karena terjadi masalah pada perangkat lunaknya.
"Saya tidak mengetahui secara pasti penyebab rusaknya, karena itu bidang IT (Teknologi Informasi), tapi dalam waktu dekat akan kami instal ulang software-nya," kata Medi.
Medi menambahkan, CCTV tersebut sebenarnya masih dapat berfungsi. Namun, hanya dapat melihat kejadian real time saja.
Petugas tol mengaku tak lihat lamborghini
Manager Divisi Pelayanan dan Pemeliharaan PT CMNP, Bagus Medi Suarto mengatakan, insiden kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.18 WIB.
Saat itu petugas CMNP tengah berpatroli di ruas tol yang sama dengan arah yang berlawanan dengan insiden tersebut yaitu arah menuju Tanjung Priok.
Dengan sigap, petugas tersebut langsung melaporkannya melalui radio Handy Talkie (HT) kepada petugas yang melihat tayangan CCTV.
Saat tayangan CCTV itu dilihat, kata Medi, diketahui kondisi truk sudah terguling di antara lajur satu dan dua dengan posisi bodi truk sebelah kanan di aspal dan kiri menghadap ke atas. Dari tayangan itu, lanjut Medi, petugas tidak melihat adanya Lamborghini yang dikendarai Hotman.
"Petugas yang melihat tayangan CCTV, hanya melihat mobil terguling dan di bagian depan truk, terlihat ada seseorang tergeletak di aspal. Belakangan diketahui, orang yang tergeletak adalah sopir mobil boks," kata Medi.
Namun, Medi bungkam dan enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai insiden tersebut.
"Kami tidak mempunyai kapasitas untuk menjelaskan apakah ada mobil Lamborghini di sana, karena di tayangan CCTV tidak ada mobil itu. Melainkan hanya ada mobil boks terguling di tol," jelas Medi.
"Untuk lebih lengkapnya mungkin bisa tanyakan ke Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Utara. Karena informasi yang beredar, mobil Lamborghini terlibat kecelakaan. Saat petugas kami lihat tayangan real time di CCTV, mereka melihat kecelakaan tunggal mobil boks Delvan. Posisi mobil boks itu sudah terguling di antara lajur 1 dan 2," tutupnya.