Misteri Mayat di Selat Malaka, Polres Bengkalis Koordinasi dengan Malaysia
Misteri Mayat di Selat Malaka, Polres Bengkalis Koordinasi dengan Malaysia. Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Andrie Setiawan mengatakan, pihaknya belum berani berspekulasi terkait temuan mayat itu apakah korban kapal tenggelam atau kasus pembunuhan. Pihaknya perlu melakukan pendalaman.
Untuk mengungkap penemuan 8 mayat di Perairan Selat Malaka Kabupaten Bengkalis Riau, polisi melakukan koordinasi dengan kepolisian Malaysia. Sebab, baru 3 jenazah yang teridentifikasi dan belum diketahui penyebab kematian mereka.
Mayat itu ditemukan nelayan Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis. Sebagian besar mayat ada yang terlungkup dan terlentang. Bahkan kondisinya sudah membusuk dan sulit dikenali. Identitas mereka juga tidak ditemukan, hanya 3 orang yang mengantongi KTP. Posisi antara satu mayat dengan lainnya tidak jauh.
-
Apa yang dilakukan Mayangsari di pulau pribadi? Mayang menikmati waktu bersama putrinya di laut yang luas. Kebahagiaan Mayang tak terkira karena bisa bermain bersama Khiran.
-
Siapa yang diajak Mayangsari berlibur di pulau pribadi? Mereka menikmati liburan di pulau pribadi milik keluarga Bambang yang terletak di Kepulauan Seribu, utara Jakarta.
-
Kapan es selendang mayang biasanya disantap? Terdapat berbagai macam menu takjil yang lezat saat berbuka.
-
Siapa yang menemukan mayat perempuan itu? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono. Ia tak sengaja menemukan mayat tersebut saat melakukan patroli rutin."Saya melakukan aktivitas patroli rutin. Kemudian muter-muter di situ karena saya senang mendengar suara burung berkicau kemudian ngopi sambil duduk. Saat membuka teko, ada mayat itu langsung turun saya," kata Suyitno, Jumat (13/9).
-
Apa yang dimaksud dengan es selendang mayang? Es selendang mayang memiliki cita rasa manis dan menyegarkan. Ini adalah sajian es manis dengan kue lembut berwarna hijau dan merah yang menjadi isian.
-
Siapa yang diwisuda? Samarra Anaya Amandari, sosok yang begitu memesona dengan kecantikannya, baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP.
Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Andrie Setiawan mengatakan, pihaknya belum berani berspekulasi terkait temuan mayat itu apakah korban kapal tenggelam atau kasus pembunuhan. Pihaknya perlu melakukan pendalaman.
"Kita berkoordinasi dengan pihak Polisi Diraja Malaysia untuk mengungkap temuan ini," kata Andrie, Senin (3/12).
Meski telah mendapat informasi adanya dugaan kapal tenggelam yang berisi belasan orang di Selat Malaka, Arie tak mau terburu-buru menyimpulkannya. Dia juga tidak menelan mentah-mentah informasi tersebut.
"Semua jenazah kita bawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk diotopsi. Kita masih menunggu hasilnya. Kalau penyebabnya masih kita dalami," kata Andrie.
Menurut informasi, mayat tersebut merupakan sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berangkat dari Malaysia menuju Pelabuhan Rupat. Mereka diduga berlayar secara ilegal dengan kapal nelayan. Namun, informasi tersebut masih didalami polisi.
Sementara itu, Kasubbid Pelayanan Medis Kedokteran Kepolisian RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto mengatakan 8 jenazah tersebut diperkirakan sudah lebih dari sepekan mengambang di laut. Itu dilihat dari kondisi mayat yang sebagian sudah membusuk.
"Estimasinya mayat itu sudah lebih dari 1 minggu, karena dilihat dari kondisinya cocok," kata Supriyanto.
Bahkan tim Disaster Victim Identification Polda Riau mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi 8 jasad itu. Sebab, kondisi mayat sebagian membusuk dan sidik jari juga tidak bisa diambil.
"Sulit dikenali wajahnya, sidik jari juga tidak bisa diambil karena sebagian besar kondisi mayat telah membusuk," kata Suproyanto.
Langkah terakhir yang akan dilakukan tim medis tersebut yaitu dengan cara mengambil sampel DNA dan susunan gigi jenazah.
"Ini langkah terakhir. Kita juga temukan data sekunder seperti propertis dan medis. Bisa luka bekas operasi, tato dan lainnya," ucap Supriyanto.
Adapun tiga jenazah yang sudah diidentifikasi yaitu Ujang Chaniago (48), warga asal Lubuh Nyiur, Dusun V Koto Mudiek Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Kedua, Mimi Dewi (32), warga Jalan Lansano Kelurahan Taratak, Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. Dan ketiga, Maya Karina (37), warga asal Desa Mentikan Kecamatan Prajurit Kulon, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
"Untuk korban yang sudah diidentifikasi sudah dijemput keluarga masing-masing," pungkas Supriyanto.
(mdk/eko)